Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang berpikir mereka bakal bebas dari ancaman penyakit jantung karena masih berusia muda. Anggapan ini umumnya muncul pada usia 20 sampai 40 tahun. Sebab itu, mereka cenderung menuruti apa yang enak, bukan apa yang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Awal Bros, Dasdo Antonius Sinaga meluruskan persepsi tersebut. Dasdo mengatakan penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, pada usia berapapun, bahkan orang yang sudah menjaga pola konsumsi makanan, termasuk vegetarian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak anggapan penyakit jantung hanya terjadi pada orang lanjut usia, lebih dari 65 tahun atau hanya kepada orang-orang yang mengkonsumsi makanan berminyak. Itu keliru," kata Dasdo dalam keterangan tertulis Rumah Sakit Awal Bros. Dia menjelaskan, sekitar 20 - 30 tahun lalu, penyebab kematian utama di dunia adalah penyakit infeksi. Namun saat ini, penyakit jantung dan pembuluh darah sudah menjadi penyebab kematian teratas di dunia, bahkan lebih dari kanker.
Penyakit jantung terjadi karena penyumbatan pembuluh darah jantung yang dikenal sebagai pembuluh arteri koroner. Pembuluh atau urat koroner bisa mengalami penyempitan akibat adanya kerak atau plak lemak yang menempel pada dindingnya.
"Wajib diketahui bahwa plak ini sudah terbentuk sejak di usia dini (anak-anak atau remaja)," kata Dasdo. Kemudian di usia yang lebih tua, arteri koroner akan mengalami penyumbatan atau penyempitan yang sudah parah.
Sekarang, serangan jantung diketahui terjadi pada usia yang lebih muda. "Tak jarang di umur 30 atau 40 tahun, bahkan di usia 20-an tahun," kata dia. Penyakit jantung dan pembuluh darah ini, menurut Dasdo, terutama jika mengidap penyakit diabetes atau memiliki kebiasaan merokok.
Jadi, mereka yang sudah mengidap diabetes, jangan berpikir bakal bebas dari penyakit jantung selama mengkonsumsi obat-obatan diabetes. "Mengontrol kadar gula darah dengan obat-obatan akan menurunkan risiko atau menghambat terjadinya penyakit jantung," ucap Dasdo. Kalaupun kadar gula sudah terkontrol, seluruh penderita diabetes memiliki risiko tinggi menjadi penyakit jantung dan stroke.
Musababnya, seluruh faktor yang menyebabkan penyakit gula juga berpotensi memicu penyakit jantung, seperti penyempitan pembuluh darah arteri koroner. Kondisi ini juga berpotensi terjadi kepada pengidap tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas, aktivitas fisik yang kurang, dan kebiasaan merokok.
Baca juga:
Waspada Jumlah Penderita Hipertensi Semakin Meningkat, Cek Pencegahannya