Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akar Bajakah belakangan tengah naik daun setelah disebut bisa menyembuhkan kanker. Masyarakat pun berbondong-bondong mencarinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Shopie Arianti Sitorus, mengingatkan masyarakat untuk tidak asal membeli Akar Bajakah karena jenisnya sangat banyak dan ada yang berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau mau beli Akar Bajakah harus selektif karena banyak jenisnya dan fungsinya berbeda-beda. Jadi, harus sangat hati-hati," kata Shopie.
Menurutnya, masyarakat harus menanyakan secara jelas dan terperinci kepada orang-orang yang mengetahui jenis-jenis Akar Bajakah sebab yang semakin marak dijual di Kota Palangka Raya, belum diketahui secara jelas apakah memang jenis penyembuh kanker.
Dia mengatakan Akar Bajakah tersebut terdiri dari berbagai jenis. Ada yang getahnya berfungsi untuk membuat ikan pusing kalau ditaburkan ke dalam air, kemudian juga yang fungsinya menyembuhkan selain penyakit kanker.
Dua orang siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, berhasil menemukan obat kanker dari tumbuhan kayu bajakah tunggal asal Kalimantan Tengah. Kredit: Tempo/Karana WW
"Diteliti terlebih dahulu kalau membeli Akar Bajakah karena manfaatnya tidak semua sama. Kalau yang ditemukan oleh anak SMAN-2 Palangka Raya itu memang benar bisa menyembuhkan obat kanker," ucapnya.
Wakil rakyat itu menambahkan alangkah baiknya ketika membeli Akar Bajakah penyembuh penyakit kanker itu dibuktikan dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di daerah setempat agar masyarakat mengetahui apakah bisa dikonsumsi atau tidak sebagai obat.
"Kalau pihak BPOM sudah menyatakan akar kayu yang dijual sejumlah masyarakat tersebut tidak berbahaya, tentunya tidak akan membuat permasalahan di kemudian hari. Hanya saja, jika sebaliknya kalau terjadi apa-apa, tentunya siapa yang akan bertanggung jawab?" ujar Sophie.