Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Memotret Budaya Papua, Mengapa Harus ke Festival Lembah Baliem?

Memotret budaya memang tak pernah ada ujungnya. Lembah Baliem adalah objek budaya yang wajib diabadikan para fotografer.

28 Oktober 2017 | 10.22 WIB

Peserta karnaval Festival Lebah Baliem. Tempo/Rully kesuma
Perbesar
Peserta karnaval Festival Lebah Baliem. Tempo/Rully kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memotret budaya memang tak pernah ada ujungnya. Selalu menarik dan tak pernah habis untuk dieksplorasi. 

Di Indonesia, salah satu daerah yang menarik untuk memotret budayanya adalah pulau paling timur Indonesia, Papua. Lokasinya memang jauh dan belum seramai pulau-pulau di bagian tengah dan barat Indonesia.

Honai, rumah tradisional khas Papua. Tempo/Rully Kesuma
Alamnya yang masih alami menjadi salah satu daya tariknya. Lembah Baliem, misalnya, adalah salah satu daerah yang mempunyai pemandangan terindah di Papua. Lokasinya di pegunungan Jayawijaya dengan ketinggian 1600 meter dari permukaan laut. Masyarakat Lembah Baliem masih memegang kuat adat istiadat dan tradisi.

Baca juga: Fotografi: 9 Jurus Sukses Merekam Tingkah Manusia

Di Kawasan Wamena itu, juga Anda bisa menyaksikan Honai, rumah-rumah tradisional yang beratapkan alang-alang. Tak perlu masuk ke pedalaman, di pinggir jalan utama bahkan di dekat kota bisa ditemukan rumah tradisional itu. Pria-pria menggunakan koteka, wanita membawa babi dengan noken di atas kepala merupakan pemandangan sehari-hari.

Bagi wisatawan, memotret pemandangan, budaya, dan human interest seperti itu merupakan hal yang ditunggu-tunggu.. Hanya saja jangan kaget jika objek yang difoto tiba-tiba minta bayaran. Itu hal lumrah terjadi di Papua saat memotret masyarakat setempat. Mereka sudah terbiasa meminta uang jika difoto.

Tapi, buat wisatawan apalagi yang hobi memotret tentu agak merepotkan, tidak memotret sayang sudah jauh-jauh melepas momen yang bagus. Melakukan pemotretan pasti akan keluar uang banyak.

Nah, tapi jika memang suka memotret budaya atau tradisi sebuah masyarakat asli Indonesia, Papua adalah objek wajib yang harus dipilih. Di sini banyak hal baru yang tidak ada di daerah lain. Baca: Sumpah Pemuda 2017, Youtuber Chandra Liow: Hoax Bikin Pecah Belah

Mumi di Silakarno Doga, Lembah Baliem. Tempo/Rully Kesuma
Namun, jika kendalanya biaya, sebaiknya Anda memilih waktu pas festival budaya digelar. Festival Lembah Baliem, misalnya. Festival yang diadakan selama tiga hari setiap bulan Agustus, ini full dengan berbagai pertunjukkan.  Termasuk pertunjukan perang antar-suku, tarian tradisional, balapan anak babi, lomba memanah, lomba permainan Puradan, alat musik tradisional Piko, bakar batu, lempar tombak, dan lomba anyaman.

Semua atraksi dilakukan berdasarkan tradisi yang masih kuat dipegang oleh masyarakat. Dan yang menarik dari acara ini, kita bisa memotret Suku Dani, Suku Yali, dan Suku Lani dengan pakaian tradisionalnya tanpa khawatir diminta uang oleh peserta Festival. Festival ini menjadi kesempatan setiap suku dari setiap distrik di Kabupaten Jayawijaya ini memamerkan keahlian dan budayanya. Berusaha menampilkan yang terbaik.

Dengan menghadiri Festival Lembah Baliem maka Anda akan merasakan kesempatan langka untuk mengenal dan belajar langsung beragam tradisi suku-suku setempat. Berdasarkan perkiraan terdapat lebih dari 40 suku lengkap dengan pakaian tradisional dan lukisan di wajah mereka yang turut serta dalam festival ini.

Persiapkan waktu dan dana untuk memotret festival yang menggambarkan Papua tanpa harus masuk ke pedalaman. Kita bisa memotret gratis selama yang difoto berada di lokasi Festival. Walau pun begitu, jika ingin membuat foto profil mereka, minta lah dengan sopan.

RULLY KESUMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus