Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kusta infeksi bakteri yang merusak kulit, saraf tepi, saluran pernapasan bagian atas, dan mata. Infeksi ini menular melalui tetesan dari hidung dan mulut. Jika tak segera diobati, penyakit ini rentan menyebabkan kerusakan permanen bagian anggota badan atau saraf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kusta menular kronis tersebab Mycobacterium Leprae. Merujuk WebMD, referensi tertulis pertama yang diketahui tentang penyakit kusta dari tahun 600 Sebelum Masehi. Kusta salah satu penyakit yang termuat dalam berbagai literatur peradaban kuno.
Infeksi kusta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya kusta menginfeksi orang-orang di negara beriklim tropis atau subtropis. Tidak umum terjadi di Amerika Serikat. Walaupun begitu data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan ada 150 hingga 250 kasus baru yang didiagnosis di Amerika Serikat dalam setiap tahun.
Gejala utama penyakit kusta kelemahan otot, mati rasa di tangan, lengan, kaki, dan tungkai. Lesi kulit juga menjadi gejala utamanya. Lesi kulit yang mengakibatkan penurunan sensasi sentuhan, suhu, atau rasa sakit. Kulit pun tampak lebih cerah atau kemerahan karena peradangan. Intinya ada perubahan warna yang tak sewajarnya.
Bakteri Mycobacterium leprae diperkirakan menyebar melalui kontak dengan sekresi mukosa dari orang yang terinfeksi. Misalnya, bersin atau batuk. Kontak dekat yang berulang-ulang dengan orang yang terinfeksi kusta tak diobati dalam jangka waktu yang lama rentan mengalami mengalami penularan.
Pada 2020, terdapat 127.558 kasus baru terdeteksi secara global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus itu angka resmi dari 139 negara. Menurut catatan WHO, tahun 2000 kusta diidentifikasi sebagai wabah yang sangat mendesak untuk diberantas. Itu sebabnya, rentang tahun 1985 hingga 2011, kasus yang tercatat turun dari 5,4 juta menjadi sekitar 2.190.000.
Mengutip WebMD, kusta penyakit menular yang menyebabkan luka parah kulit dan kerusakan saraf di lengan, kaki, dan area kulit di sekitar tubuh. Penyakit ini telah ditemukan sejak zaman dahulu yang telah menginfeksi setiap orang di berbagai benua. Ada berbagai jenis kusta yang ditentukan dari jumlah dan bentuk luka. Pengobatan khusus tergantung jenis kusta.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.