Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Epilepsi merupakan gangguan sel-sel otak akibat aktivitas kelistrikan yang berlebihan di otak. Artis Amanda Manopo pernah mengalaminya saat kecil, ia mengalami kejang akibat sakit ini. dilansir melalui fkkmk.ugm.ac.id, walau ada kejang, tidak semua kejang diakibatkan oleh epilepsi.
Ciri-ciri lain dari epilepsi adalah kejang-kejang. Selain itu, kejang di mulut yang berbuih dan mata yang melirik ke atas. Dokter Atitya yang merupakan dosen Departemen Neurologi FK-KMK UGM mengungkap penyebab epilepsi merupakan kelistrikan yang berlebih dan terjadi pada usia di bawah 25 tahun. Jika terjadi pada saat usia mencapai usia dewasa, hal itu disebabkan oleh pasca trauma, stroke, tumor otak, atau hal lainnya.
Hanya saja, umumnya hal ini bisa dipengaruhi oleh kelelahan, stres, dan cahaya. Karenanya pada penderita epilepsi yang sensitif pada cahaya disarankan untuk menggunakan kacamata hitam saat memakai handphone, TV, atau berada di bawah sinar matahari.
Untuk balita yang mengalami hal ini, perlu untuk segera ditangani agar tidak terulang kembali. Epilepsi yang terjadi terlalu lama akan mengganggu aliran darah ke otak, kemudian menyebabkan otak kekurangan oksigen. Jika terjadi, akan berefek pada sel-sel otak hingga mengganggu fungsi otak.
Untuk penderita yang tiba-tiba mengalami kejang epilepsi di tempat publik perlu dilakukan pengamanan kepala dengan media yang empuk dan tidak menahan kejangnya, penderita juga perlu untuk ditemani hingga ia sadar. Jika kejang terjadi 2-3 menit penting untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Dilansir melalui siloamhospitals.com, dalam beberapa kasus, epilepsi ini bahkan bisa terjadi saat penderitanya sedang tidur. Kemungkinan besar penyebabnya adalah perubahan fase tubuh dari sadar ke tidur yang memicu aktivitas otak yang abnormal.
Untuk penyebab pasti dari sakit ini belum diketahui, namun faktor yang mungkin terjadi bisa seperti:
- Gangguan perkembangan, seperti autisme atau neurofibromatosis
- Cedera persalinan
- Penyakit menular
- Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak
- Cedera pada kepala
- Pengaruh genetik
Untuk gejala yang ditimbulkan, seperti:
1. Tatapan kosong
2. Gejala psikis
3. Otot terasa kaku
4. Merasa kebingungan
5. Gerakan menyentak
6. Kejang atau tremor
7. Mengalami kejang yang disertai dengan tubuh menegang dan hilang kesadaran secara spontan hingga penderita yang tiba-tiba terjatuh.
Pilihan Editor: Amanda Manopo Akui Pernah Alami Epilepsi, Bagaimana Cara Menanganinya Saat Kambuh?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini