Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Vaksin Dengue untuk Pencegahan Demam Berdarah

Vaksin dengue hadir di Indonesia untuk langkah bagi pengendalian penyakit demam berdarah. BPOM pun sudah memberikan izin edar di Tanah Air.

21 Juli 2022 | 13.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi sehingga menjadikannya negara hiperendemik dengue.

Melansir laman
who.int, dengue adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit ini terjadi karena adanya virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti disertai dengan demam tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain demam tinggi, virus dengue juga memiliki beberapa gejala, yakni sakit kepala, ruam di kulit, hilang nafsu makan, pendarahan, mual, muntah, nyeri pada bagian otot, sendi, dan bagian belakang mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama terinfeksi virus dengue, seseorang akan mengalami fase kritis yang terjadi ketika demam mulai turun. Saat itu, potensi komplikasi penyakit pada dengue sangat tinggi yang terjadi antara hari ketiga sampai hari ketujuh ketika mulai merasakan gejala.

Pada fase kritis ini, terjadi potensi komplikasi seperti syok karena penetrasi plasma yang hebat, kelainan metabolik, pendarahan otak, kegagalan hati
fulminan, atau bahkan syok berat secara terus-menerus yang berujung kematian.

Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, infeksi penyakit dengue di Indonesia dapat melahirkan beban ekonomi baru yang mencapai lebih dari 300 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan 3,9 triliun rupiah.

Sebab, virus ini dapat menyerang siapa saja sehingga tidak menutup kemungkinan baik anak-anak maupun orang dewasa dapat terserang. Oleh karena itu, untuk menurunkan beban ekonomi tersebut perlu adanya pencegahan dan pengendalian virus yang terintegrasi. Salah satunya dengan hadirnya vaksin dengue

Vaksin dengue adalah vaksin untuk mencegah atau mengurangi resiko seorang anak terjangkit virus yang berat. Penyakit virus dengue ini sangat beragam, mulai dari yang ringan sampai berat. Penyakit dengue ringan bisa termanifestasikan, seperti demam atau demam berdarah. Sementara itu, penyakit dengue berat bisa berupa kematian. Akibatnya, vaksinasi dengue sangat perlu diselenggarakan.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) pun berharap bahwa vaksinasi dengue bisa semakin banyak dengan jangkauan yang semakin luas dan biaya yang terjangkau semua kalangan masyarakat di Indonesia. "Kami berharap dengan berjalannya waktu, semakin banyak inovasi vaksin dengue yang tersedia sehingga banyak pilihan," ucapnya yang dikutip dari laman Antara pada Rabu, 20 Juli 2022.

Anggraini pun mengatakan bahwa sekarang satu produk vaksin dengue di Indonesia telah mendapatkan izin satu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini memiliki dampak hasil terbaik untuk anak usia 9-16 tahun. Jika diberikan di bawah usia tersebut, akan meningkatkan resiko untuk dirawat karena infeksi dengue. Bahkan, dapat meningkatkan resiko untuk terserang virus ini dengan penyakit berat, khususnya jika mereka berada pada kelompok usia 2-5 tahun. Jadi, pemberian vaksin dengue dapat dimulai kapan saja, ketika anak berada pada rentang usia 9 sampai 16 tahun dengan jarak pemberian 6 bulan sebanyak 3 kali.

Saat ini, vaksin dengue hanya terdapat pada klinik atau rumah sakit anak swasta dengan harga yang masih terjangkau mahal, yaitu sekitar 1 juta rupiah untuk setiap satu kali pemberian vaksin. Kendati demikian, harga tersebut relatif lebih murah daripada biaya perawatan anak di rumah sakit, jika terkena demam berdarah.

"Kita harap semoga vaksin dengue bisa cukup hanya dua kali pemberian saja dan semoga harga yang diberikan pun tidak terlalu mahal," demikian Anggraini ihwal vaksin meredam wabah demam berdarah itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus