SEBUAH berita buruk untuk orang-orang berkepala botak muncul baru-baru ini. Sebuah obat yang selama ini dianggap manjur ternyata berbahaya. Minoxidil, obat andalan menghadapi kebotakan yang paling mutakhir, belum lama ini dikabarkan bisa mematikan pemakainya. Di Amerika Serikat yang, menurut statistik, tak kurang dari US$ 5 nnilyar dibelanjakan untuk obat kebotakan, langkah-langkah serius sudah ditempuh. FDA, otoritas obat dan makanan Amerika Serikat, sejak beberapa bulan lalu menyiapkan petugas khusus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Minoxidil melalui telepon dan surat. Badan itu juga mengimbau para dokter agar tidak menulis resep Minoxidil. "FDA masih mencari kepastian mengenai dampak samping Minoxidil," ujar Bruce Brown dari FDA, "walau sampai kini beberapa hal masih belum jelas." Posisi Minoxidil di Amerika Serikat, hingga kini, memang belum jelas. Obat itu sebenarnya belum mendapat izin edar resmi dari FDA. Namun, produsennya, Upjohn, sudah mengajukan permohonan setelah berhasil mengumpulkan data pengetesan. Tes Upjohn yang diikuti 24.000 sukarelawan menunjukkan hasil yang meyakinkan: 75% berhasil. Menurut hasil percobaan itu, kebotakan bisa diatasi dalam waktu 18 bulan. Sejak tes klinis itu berhasil di tahun 193 Upjohn sudah mempromosikan Minoxidil secara terbuka. Dan di pasar gelap, obat ini sudah banyak beredar. Upjohn sendiri memperkirakan dampak negatif Minoxidil yang ditemukan pada beberapa pemakai terjadi karena salah pakai Minoxidil dimaksudkan hanya untuk mengatasi kebotakan -- rontoknya rambut di kepala -- dan tidak untuk menumbuhkan rambut di bagian lainnya. Kematian terjadi menurut Upjohn, pada pemakai yang mengoleskan Minoxidil pada berbagai bagian badan: kepala, muka, dan dada. Para dermatolog memperkirakan usaha memerangi kebotakan tak akan menyurut walau akibat samping Minoxidil cukup mencemaskan. Di samping obat yang kini lagi diamati itu, beredar pula Nutriol, obat kebotakan lainnya. Nutriol di beberapa negara Eropa sudah dizinkan beredar, dan disebut sebagai penumbuh rambut. Namun di AS, Nutriol beredar tidak sebagai obat untuk mengatasi kebotakan melainkan semacam penyubur pertumbuhan rambut. Di pasar gelap, Nutriol, seperti juga Monixidil, dianggap bisa menyembuhkan kebotakan, khususnya bagi mereka di bawah usia 49 tahun. Ikhtiar memerangi kebotakan memang tak pernah surut selama berabad-abad. Dari sejak zaman Mesir purba sampai kini berbagai obat tak hentinya ditawarkan, walau tak satu obat pun pernah menunjukkan hasil yang meyakinkan. Beberapa kesembuhan, menurut para ahli, karena terdapat berbagai faktor kebotakan. Ada kebotakan yang diakibatkan infeksi jamur. Jenis kebotakan ini memang bisa disembuhkan, dan kesembuhan ini sering kali diartikan: semua jenis kebotakan bisa disembuhkan. Padahal, tidak semua kebotakan bisa disembuhkan. Yang terbanyak, malah tak bisa. Menurut Arthur Bertolino, seorang ahli rambut Universitas New York, terdapat pula jenis kesembuhan semu. Kesembuhan ini disebutkan Bertolino sebagai efek placebo. Kesembuhan ini akibat keyakinan penderitanya apa pun obat yang dipakai. Dari hasil penelitiannya, Bertolino menemukan, 20% dari mereka yang memerangi kebotakan mengalami kesembuhan ini. Artinya, beberapa rambut tipis memang tumbuh, dan pemiliknya merasa kebotakannya bisa diatasi. Ini, menurut Bertolino, sudah tentu bukan kesembuhan yang sebenarnya sebab kebotakan memang merupakan siklus balik. Artinya, kebotakan bukan hanya berhentinya rambut tumbuh, melainkan juga kembalinya rambut ke ukuran pertumbuhan masa kanak-kanak. Karena itu, sebelum rontok sama sekali, rambut menipis seperti rambut kanak-kanak. Kebotakan atau alopecia hingga kini belum diketahui dengan persis penyebabnya, walau berbagai penelitian sudah berhasil mengungkapkan proses rontoknya rambut itu. Yang sudah lama diketahui adalah terdapat unsur keturunan, dengan kata lain, seorang ayah yang botak, kemungkinan besar menurunkan anak botak pula. Penyebab lain yang ditemukan berdasar hasil penelitian yang mutakhir adalah faktor hormonal. Dasar penelitian yang sudah lama diketahui -- terlihat dengan mudah -- kebotakan hanya terjadi pada laki-laki. Penjabarannya, kebotakan diakibatkan perkembangan hormonal yang normal pada lelaki tertentu, sama halnya seperti hormon yang mengembangkan pertumbuhan buah dada pada wanita --tidak semua wanita memiliki buah dada yang besar. Bagaimana proses hormonal itu? Kebotakan mempunyai hubungan langsung dengan aktivitas folikel. Folikel adalah unsur genetik yang menumbuhkan rambut. Folikel rambut kepala yang berjumlah 1 juta, dan muncul segera setelah kclahiran, merupakan sel hidup tapi produk sel itu zat tanduk, yang merupakan sel-sel mati berisi protein keras yang disebut keratin. Pada kebotakan, folikel-folikel, terutama yang berada di mahkota kepala, menjadi kurang aktif. Mengapa? HASIL penelitian mutakhir menemukan banyak hal menarik, mengapa folikel menjadi tidak aktif. Pada masa pubertas, kelenjar-kelenjar gonad dan adrenal memproduksi cairan androgen yang kemudian masuk ke dalam darah. Pada masa pertumbuhan, hati memproduksi plasma-plasma darah yang mengandung protein. Plasma darah ini kemudian mengikat sebagian besar androgen dan menyisakan hanya sedikit saja androgen bebas dalam darah. Penelitian menunjukkan, androgen bebas inilah yang berperan dalam kebotakan. Sebagian dari androgen bebas ini ternyata memasuki sel-sel rambut. Dan pada sel-sel rambut itu androgen bereaksi dengan sejenis enzim yang disebut alpha-5 reductase. Hasilnya sejenis androgen aktif yang diberi nama DHT (dihydrotestosterone). DHT inilah yang memerintahkan unsur-unsur genetik folikel untuk menutup sel-sel pertumbuhan sedikit demi sedikit. Untuk apa perintah itu dilakukan, hingga kini tak diketahui dengan pasti. Dan, yang ditemukan para peneliti, perintah penutupan itu tak bisa dicegah sama sekali. Kendati hasil penelitian itu sudah pasti masih banyak ahli obat-obatan yang merasa yakin bisa memaksa sel-sel kulit kepala tetap membuka, antara lain dengan mengkonsumsikan sel-sel itu dengan asam amino -- zat utama inti sel. Namun, sampai kini tak satu pun usaha itu terbukti berhasil di laboratorium fisiologi. Walau pada tes klinis disebutkan berhasil. Keberhasilan inilah yang sering menjadi dasar produksi dan penjualan obat-obat untuk memerangi kebotakan. Jim Supangkat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini