Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menguak Rahasia Sehat dan Panjang Umur Orang Jepang

Gaya hidup sehat dan selalu peduli pada kesehatan membuat banyak orang Jepang yang berusia panjang.

8 Juni 2020 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lansia makan sayur. Shuttterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin memperhatikan, orang Jepang selalu terlihat sehat dan aktif, bahkan panjang umur. Banyak yang bertanya-tanya apa rahasia mereka sehingga bisa hidup lebih sehat dan lebih lama dibanding warga dunia lain, termasuk di negara-negara yang makanan pokoknya juga nasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ternyata gaya hidup sehat dan kebiasaan tradisional budaya Asia lah yang membuat orang Jepang lebih sehat dari bangsa lain. Berikut beberapa kebiasaan yang menjadi bagian hidup mereka, seperti dilansir India Times.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makanan non-olahan
Banyak sekolah dasar di Jepang yang meyediakan murid-muridnya makan siang dengan bahan organik lokal dan membuat anak-anak itu tak punya pilihan selain menyantapnya. Kebiasaan sehat juga diterapkan keluarga di rumah.

Memilih nasi, bukan gandum
Hasil penelitian menyebutkan konsumsi nasi terkait dengan risiko lebih kecil terserang penyakit kardiovaskular dibanding konsumsi tepung gandum. Nasi juga bebas zat-zat yang membuat iritasi pencernaan, seperti asam fitat dan lektin, yang sangat bersahabat, apalagi karena banyak orang yang tidak cocok dengan gluten pada tepung. Namun, orang Jepang makan nasi secukupnya, tidak berlebihan, karena karbohidrat seperti nasi bisa berubah menjadi gula sehingga bebahaya buat penderita diabetes.

Porsi lebih kecil
Coba perhatikan, orang Jepang biasa menggunakan piring atau mangkuk yang kecil. Alhasil, porsi makan mereka juga lebih sedikit.

Kalori rendah
Orang Jepang senang mengombinasikan makanan yang rendah kalori. Contohnya, mereka makan nasi secukupnya dengan ikan atau daging dalam jumlah tak berlebihan, beberapa jenis sayuran, serta buah-buahan, dan minim makanan olahan.

Ngemil secukupnya
Orang Jepang juga tak suka ngemil berlebihan. Selain jumlahnya sedikit, dalam sehari mereka jarang sekali mengemil. Mereka sangat ketat dalam membatasi makanan tak sehat.

Makan ikan setiap hari
Bukan hanya ikan, tapi juga hasil-hasil laut lain yang kaya protein dan gizi, termasuk Omega-3 dan Omega-6, yang membantu membentengi tubuh dari penyakit.

Rumput laut
Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bangsa Jepang mengonsumsi 1 juta ton rumput laut setahun sebagai tambahan makanan utama atau camilan. Semangkuk rumput laut mengandung 2-9 gram protein, potasium yang lebih banyak dari pisang, juga yodium yang sangat baik buat tiroid.

Makanan hasil fermentasi
Makanan Jepang banyak yang merupakan hasil fermentasi, seperti miso, acar, kedelai, tempe, dan kecap. Mengonsumsi makanan hasil fermentasi memberikan banyak mafaat bagi kesehatan, termasuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan pencernaan.

Minum teh hijau
Bangsa Jepang menduduki ranking pertama dalam konsumsi teh hijau, yang penuh antioksidan dan membantu tubuh melawan kanker, juga mnurunkan risiko terserang penyakit jantung, serta membantu meningkatkan fungsi kognitif. Hasil penelitian juga mengklaim orang yang minum lima cangkir teh hijau per hari berpeluang panjang umur 26 persen lebih tinggi dibanding yang tak suka teh hijau.

Senang beraktivitas
Sejak kecil, orang Jepang sudah menerapkan gaya hidup aktif dan sehat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 98 persen anak-anak Jepang berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah.

Jamban jongkok
Tak seperti kebanyakan orang sekarang yang senang menggunakan jamban duduk untuk buang air, orang Jepang masih mempertahankan WC jongkok. Keunggulan WC jongkok adalah memperkuat kaki dan mengosongkan isi perut lebih efektif, yakni tiga kali lebih cepat dibanding WC duduk.

Pengobatan tradisional
Orang Jepang tetap mengandalkan ramuan tradisional sebagai cara penyembuhan dan pencegahan penyakit dibandingkan obat-obatan kimia. Daun-daunan, biji-bijian, akar-akaran, rempah-rempah masih digunakan oleh masyarakat Jepang untuk menjaga kesehatan meskipun negara ini salah satu yang termaju di dunia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus