Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan mental salah satu kondisi yang rentan dialami para pekerja. Misalnya, kecemasan dan depresi tersebab stres tekanan pekerjaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Health and Safety Executive, stres mengenai pekerjaan dan masalah kesehatan mental acapkali beriringan. Stres terkait pekerjaan bisa memperburuk masalah kesehatan mental, sehingga sulit dikendalikan sampai mempengaruhi kondisi tekanan darah tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Manfaat Belajar Alat Musik bagi Kesehatan Mental
Kesehatan mental pekerja dan psikososial
Namun, seseorang juga bisa mengalami kecemasan dan depresi tanpa diawali stres. Adapun stres reaksi terhadap peristiwa atau pengalaman dalam kehidupan. Masalah kesehatan mental lainnya di luar pekerjaan, misalnya kematian, perceraian, riwayat masalah keluarga.
Di tempat kerja, risiko terhadap kesehatan mental tergolong psikososial. Merujuk publikasi Risiko Psikososial pada Pekerja di Pertambangan Batu Bara, psikososial salah satu bahaya di tempat kerja berdampak langsung maupun tidak secara signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.
Sebagai contoh bahaya di lingkungan kerja berupa jam kerja berlebihan, ketakpastian jabatan, upah, beban kerja dan bahaya lainnya. Misalnya di lingkungan rumah, kurang waktu dengan keluarga.
Pergaulan interaksi dengan orang lain juga gaya hidup termasuk kategori yang rentan menjadi risiko di lingkungan sosial. Risiko individu berupa kecemasan, sulit mengungkapkan pendapat dan tidak tahan bekerja dalam tekanan.
Risiko kesehatan mental pekerja
- Mengurangi keterampilan bekerja
- Beban kerja yang berlebihan
- Jam kerja yang panjang
- Kurangnya kontrol beban kerja
- Budaya organisasi yang memungkinkan perilaku negatif
- Dukungan terbatas dari sesama rekan kerja
- Adanya kekerasan, pelecehan, diskriminasi, atau intimidasi
- Upah yang tidak layak
- Tuntutan rumah atau pekerjaan yang bertentangan.
Mengutip dari situs web Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, meskipun risiko psikososial. Sebab, beberapa pekerja tertentu memiliki risiko tinggi terpapar peristiwa buruk atau berdampak negatif.
Pekerjaan seseorang menjadi latar yang memperkuat isu-isu lebih luas dan berdampak negatif terhadap kesehatan mental, termasuk diskriminasi dan ketaksetaraan berdasarkan berbagai faktor, seperti ras, jenis kelamin, kecacatan, status sosial, agama atau usia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.