Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - President Director, Bosch Home Appliances in Indonesia Anil Narula mengatakan dari semua peralatan rumah tangga yang ditawarkan Bosch di Indonesia, Diswasher Bosch alias mesin pencuci piring alami penjualan paling tinggi. "Penjualan dishwasher memimpin dalam hal penjualan kategori home appliances," kata Anil pada acara Laporan keuangan tahunan 2022 awal Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anil menduga salah satu penyebabnya adalah semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran tentang kesehatan. Anil mengklaim mesin cuci piring Bosch memiliki teknologi yang bisa membuat kegiatan cuci piring lebih maksimal. Teknologi itu membuat sabun cuci dan bahan kimia lain tidak akan tertinggal pada alat masak yang dicucinya. Faktor itu lah yang dinilai sangat disukai masyarakat. "Sehingga keluarga yang menggunakan alat makan itu bisa sehat dan tidak termakan kimia," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan lain mesin pencuci piring menjadi alat yang disukai adalah karena alat elektronik itu membantu masyarakat dalam mengoptimalkan rutinitas rumah tangga. Mesin pencuci piring membebaskan waktu yang berharga untuk aktivitas lain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. "Hidup jadi lebih mudah," katanya.
Selain mesin pencuci piring, Anil juga menyebutkan, peralatan rumah tangga berupa vacuum cleaner Bosch Unlimited 7 Multi-use Hancstick juga semakin diminati orang Indonesia. Salah satu alasan yang membuat masyarakat menyukainya adalah karena alat penyedot debu itu bisa juga menyedot bulu-bulu hewan. Dan bulu itu pun tidak akan 'tersangkut' di mesin sehingga mudah dibersihkan oleh pengguna. "Kami memahami orang Indonesia sangat suka memelihara binatang seperti kucing," katanya.
Pada acara tersebut juga, Managing director of Bosch in Indonesia Pirmin Riegger menjelaskan bahwa tahun 2022 adalah salah satu tahun yang baik bagi perusahaannya. Alasannya karena di tahun itu, Bosch mencapai penjualan lebih dari Rp 2 triliun sepanjang 2022 di Indonesia. Jumlah itu merupakan penjualan tertinggi hingga saat ini. “Hasil penjualan perusahaan selama 2022 merupakan yang tertinggi sejak Bosch mulai beroperasi di Indonesia pada 2008 lalu. Didukung oleh situasi pasar yang kondusif, Bosch telah sukses mencapai pertumbuhan di seluruh segmen bisnisnya,” kata Pirmin.
Perkembangan bisnis yang positif pada 2022 didorong oleh kontribusi dari semua divisi bisnis Bosch. Sektor bisnis Mobility Solutions membukukan kenaikan yang signifikan, berkat peningkatan volume ekspor produsen otomotif di Indonesia. Selain sektor Mobility Solutions, Bosch juga mengalami peningkatan pangsa pasar untuk tiga sektor bisnisnya yang lain: Industrial Technology, Consumer Goods dan Energy and Buildings Technology.
Keberlanjutan menjadi fokus utama inovasi produk Bosch
Sejak 2020, Grup Bosch dengan lebih dari 400 lokasi di seluruh dunia telah menjadi climate neutral (lingkup 1 dan 2). Sebuah perusahaan audit independen telah secara resmi mengonfirmasi hal ini. Bosch sekarang bertujuan untuk meningkatkan berbagai tindakan dan ukuran dengan harapan bisa mengurangi dampak iklim lebih jauh. Pada saat yang sama, perusahaan juga telah memperluas aktivitasnya dalam beberapa tahun terakhir guna mengurangi emisi yang dihasilkan pihak-pihak di luar Bosch, misalnya mitra pemasok, logistik, atau ketika produk digunakan konsumen - dikenal sebagai lingkup 3.
Di Bosch, keberlanjutan tercermin pada setiap pengembangan produk. Misalnya, sensor terintegrasi dalam mesin pencuci piring Bosch yang mempertimbangan piring dan berat muatan untuk menentukan siklus yang paling cocok, memungkinkan pengguna menghemat energi dan air dan pada saat yang sama mencapai kebersihan yang maksimal. Selain itu, komitmen Bosch terhadap inovasi tidak hanya terbatas pada segmen konsumen, tetapi juga mencakup sektor industri. Sebagai contoh, boiler listrik untuk industri yang baru dikembangkan oleh Bosch secara aktif mendukung peralihan pelanggan dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.
Perjuangan melawan perubahan iklim memicu perubahan besar dalam bisnis dan masyarakat, serta percepatan perubahan teknologi. "Transformasi teknologi ini membuka peluang pertumbuhan yang ingin kami manfaatkan. Dalam konteks ini, semangat “Teknologi untuk Kehidupan” yang kami usung kian relevan - bukan hanya dalam hal tren elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi, tetapi juga dalam hal perangkat lunak dan kecerdasan buatan," kata Ketua dewan direksi Robert Bosch GmbH Dr. Stefan Hartung.
Pilihan Editor: 6 Trik Mencuci Piring tanpa Sabun Pakai Bahan-bahan di Dapur