Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mudik ke Sumatra, Mampir ke Indralaya Melihat Kerbau Rawa dan Swafoto di Taman Firdaus

Indralaya yang berjarak sekitar 32 kilometer dari Jembatan Ampera Palembang ini menyimpan berbagai objek wisata yang sayang dilewatkan saat mudik.

4 April 2024 | 02.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Indralaya, ibu kota Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan, tidak hanya dikenal sebagai lokasi kampus utama Universitas Sriwijaya (Unsri). Kota berjarak sekitar 32 kilometer dari Jembatan Ampera kota Palembang ini menyimpan berbagai objek wisata yang sayang dilewatkan saat dalam perjalanan pulang kampung ke Sumatra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemudik direkomendasikan singgah sejenak di kota ini untuk meregangkan persendihan setelah beberapa jam di kendaraan. Amirudin, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata kabupaten Ogan Ilir, mengatakan bahwa terdapat beberapa objek wisata yang bisa disinggahi, seperti Tanjung Senai Teluk Seruo, Jembatan Pesona. Di sekitar spot ini juga pemudik dapat menikmati pemandangan seribuan Kerbau Rawa sedang merumput di padang savana yang berada persis di depan pusat perkantoran pemerintah daerah.

Kerbau Rawa

Hingga saat ini rawa-rawa di kota Indralaya masih menjadi habitat utama pengembangbiakkan kerbau rawa. Jumlahnya mencapai seratusan hingga seribuan ekor. Bila datangnya pagi hari maka pelancong dapat menikmati iring-iringan kerbau keluar kandang melintasi badan jalan dan jalan kampung untuk menuju ke rawa-rawa. Mereka akan berenang dan berendam di sana hingga sore tiba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siapkan kameranya untuk mengambil momen manakala kawanan burung-burung berwarna putih bertengger di atas kerbau rawa itu. Burung ini sedang mematuk makannan berupa cacing yang biasa nya menempel di bagian tubuh kerbau.

Universitas Sriwijaya (UNSRI) membangun Taman Firdaus di lingkungan kampus Indralaya, Ogan Ilir. Taman dibangun sebagai objek wisata dan tempat penelitian dalam rangka menuju green campus berkelas dunia. TEMPO/Parliza Hendrawan

Taman Firdaus

Taman Firdaus dibangun dengan memanfaatkan lahan seluas sekitar 70 hektare di dalam kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir. Objek wisata pendidikan ini dibangun agar Unsri ini menjadi Green Campus. 

Di dalamnya, terdapat hamparan tumbuhan berbagai jenis pohon buah seperti mangga, rambutan, dan tanaman bahan olahan obat herbal berupa beraneka rimpang. Masuk agak jauh lagi dari gerbang Taman Firdaus maka akan dijumpai danau dengan air jernih dan di pinggirannya ditumbuhi pohon-pohon peneduh. 

Kuliner Pindang

Usai mencuci mata dan berswafoto, Indralaya memanjakan pemudik dan pelancong secara umum dengan makanan khas daerah setempat berupa pindang ikan patin, pindang tulang iga sapi, pindang udang. Untuk urusan perut ini, Amirudin merekomendasikan sejumlah tempat untuk kulineran di antaranya rumah makan Pas dan rumah makan Mantap. “Juga bisa mampir ke pondok pesantren Al -Iftifaqiah di Indralaya, serta Raudatul Ulum di Sakatiga.”

Kampus Unsri

Unsri merupakan salah kampus terbesar di Sumatera. Lokasinya berada persis di jantung Indralaya. Dalam sejarahnya, kampus Indralaya merupakan pengembangan kampus lama di Bukit Besar kota Palembang

Pembangunan kampus baru ini dimulai pada 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Indralaya ini pada 1 September 1993. 

Pulihkan Tenaga di Masjid An-Nur

Sempatkan singgah ke Masjid An-Nur untuk menunaikan salat sekaligus beristirahat bersama keluarga di kompleks perkantoran. Berjarak tidak kurang lebih 30 menit perjalanan dari Masjid An-Nur, akan ada Desa Wisata Burai. “Untuk oleh-oleh bagi keluarga di kampung halaman, pemudik bisa membeli produk dari pegiat UMKM seperti pengrajin tenun dan kerupuk kemplang, ada lagi pengrajin tenun di desa Tanjung Pinang,” ujarnya. 

Sejak beberapa tahun lalu akses menuju Indralaya makin gampang dengan dioperasionalkannya tol Palembang-Indralaya dan tol Palembang-Indralaya-Prabumulih. Sedangkan jalan Negara non-tol yang juga dikenal dengan jalan lintas timur Sumatra Ini juga masih berfungsi dengan baik. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus