Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tina Turner meninggal dengan penyakit tekanan darah tinggi dan ginjal.
Hipertensi berkolerasi dengan sakit ginjal.
Pengobatan terbaru mengontrol tekanan darah sekaligus melindungi ginjal.
Penyanyi legendaris Tina Turner, yang meninggal pada pekan lalu, memiliki penyakit darah tinggi dan ginjal. Dia sampai harus menjalani transplantasi ginjal. Turner, 83 tahun, layak dipuji karena berkenan berbagi catatan kesehatannya dan mengkampanyekan pentingnya kesehatan ginjal, beberapa bulan sebelum dia meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarga tidak mengabarkan penyebab kematian Tina Turner. Namun keterbukaan Turner akan penyakit yang lama dideritanya membuat kita perlu lebih mewaspadai ancaman hipertensi. Berikut ini alasan pentingnya memeriksa tekanan darah dan akibatnya jika kita tak melakukannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemeriksaan tekanan darah. Shutterstock
Mengapa Tekanan Darah Tinggi Berhubungan dengan Sakit Ginjal
Terdapat hubungan dua arah antara tekanan darah dan penyakit ginjal. Artinya, hipertensi meningkatkan risiko gangguan ginjal. Begitu ginjal sakit, tekanan darah semakin tinggi, seperti lingkaran setan. Dalam sejumlah kasus, sulit menentukan mana yang muncul duluan.
Hipertensi yang tak terkendali menyulut tekanan besar yang dapat melukai dan merusak ginjal. Begitu ada luka di ginjal, lapisan tisu tak lagi bisa berfungsi normal, bocor, dan mengalirkan protein ke urine. Bocoran ini meningkatkan risiko terserang penyakit ginjal progresif, berisiko gagal ginjal, sakit jantung, dan kematian prematur.
Ginjal merupakan bagian dari sistem pengaturan tekanan darah. Ginjal, tentu saja, menjaga keseimbangan cairan tubuh lewat urine. Di samping itu, ginjal bertugas mengelola hormon yang penting dalam mengatur tekanan darah. Jadi, begitu seseorang terserang penyakit ginjal, tekanan darahnya menjadi sangat sulit terkendali.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Baik tekanan darah tinggi maupun penyakit ginjal merupakan penyakit sunyi. Banyak orang tak menyadari terserang penyakit itu hingga sekian lama. Banyak penderita hipertensi tak mengalami gejala. Pada kasus ekstrim, ada yang sakit kepala atau merasa kepalanya dipukul-pukul. Tapi lebih banyak yang baru menyadari mengidap darah tinggi setelah terkena stroke atau serangan jantung atau komplikasi serius lainnya. Itulah alasan pentingnya memeriksakan tekanan darah secara berkala.
Soal ginjal, seseorang bisa kehilangan 90 persen fungsi ginjalnya sebelum gejalanya berkembang. Gejala itu bisa terus tersembunyi dan baru diketahui saat mengalami gagal ginjal. Begitu terasa, gejalanya bisa buruk, seperti sulit berkonsentrasi atau cepat lelah. Banyak orang pada akhirnya mengabaikannya begitu saja.
Karena itu kami merekomendasikan pemeriksaan ginjal bagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, sakit jantung, kelebihan berat badan, pernah merokok, sakit ginjal akut, atau ada keluarga yang sakit ginjal. Pemeriksaan perlu dilakukan setiap satu atau dua tahun.
Ilustrasi penyakit ginjal. Shutterstock
Pengobatan Tekanan Darah Tinggi dan Sakit Ginjal
Lima tahun terakhir, berkembang pengobatan untuk menurunkan tekanan darah sekaligus melindungi ginjal. Selama 20 tahun, kedokteran memiliki obat yang disebut sistem blokade renin-angiotensin, disingkat RAS blockade.
Baru-baru ini, kedokteran mengembangkan obat yang disebut SGLT2 inhibitors, yang dapat mengubah lanskap pengobatan penyakit ginjal. Badan Pengobatan Australia baru menyetujui obat baru, finerenone, yang merupakan MRA nonsteroid. Pengobatan ini terbukti melindungi ginjal, tak hanya mengatasi gejalanya. Obat ini menekan laju penyebaran dan peningkatan penyakit serta mengubah cara pandang pemeliharaan ginjal.
Hal lain yang juga krusial adalah perbaikan gaya hidup yang meningkatkan risiko penyakit tersebut.
Baca: Tidur Siang Turunkan Tekanan Darah
Cara Mengurangi Risiko
Jangan merokok. Rokok sangat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal. Konsumsi makanan padat nutrisi, termasuk makanan segar, makanan utuh musiman, serta menghindari makanan yang diproses berulang kali dan gula. Cara ini membantu mengontrol tekanan darah sekaligus melindungi ginjal.
Jalani rutinitas harian—tidur teratur, terus beraktivitas fisik, dan kelola stres. Jika punya keluarga yang sakit ginjal, Anda perlu memeriksakan ginjal Anda. Kalau tergolong berisiko, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter, termasuk memeriksakan darah, tekanan darah, dan urine.
Baca: Perbanyak Aktivitas Fisik, Atasi Hipertensi
Sakit Ginjal Semakin Sering Terjadi
Jumlah kasus gagal ginjal meningkat drastis. Menurut Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia, jumlah orang Australia yang menerima terapi penggantian ginjal naik lebih dari dua kali antara 2000 dan 2020, dari 11.700 menjadi 27 ribu.
Meski transplantasi ginjal meningkatkan kualitas dan memperpanjang usia harapan hidup, perlu diingat bahwa tekanan darah orang itu dapat tetap tinggi dan membutuhkan pengobatan berkesinambungan.
---
Artikel ini ditulis Karen Dwyer, guru besar Ilmu kedokteran Deakin University, Australia. Terbit pertama kali dalam bahasa Inggris di The Conversation dan diterjemahkan Reza Maulana dari Tempo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo