Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memakai masker adalah kewajiban untuk mencegah penularan Covid-19. Saking khawatirnya, mungkin ada orang yang memasang masker terlalu kencang untuk memastikan tidak ada celah yang memungkinkan percik atau udara kotor di sekitarnya masuk ke masker dan terhirup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memakai masker terlalu ketat berdampak buruk bagi area kepala. Country Medical Lead Bayer Consumer Health, Bayer Indonesia, Riana Nirmala Wijaya mengatakan memakai masker yang tidak tepat atau terlalu ketat menekan wajah dapat memicu sakit kepala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perlu relaksasi wajah akibat pemakaian masker yang tidak tepat tadi," kata Riana dalam acara konferensi pers virtual Saridon Extra pada Sabtu, 23 Oktober 2021. Relaksasi wajah dapat dilakukan dengan teknik massage atau pijat wajah.
Beberapa titik yang dapat dipijat secara perlahan dan arah memutar antara lain di bawah alis, di pelipis atau bagian luar ujung mata, dahi, tulang rahang sampai telinga, dan leher di bawah telinga dekat denyut nadi. "Pijat ringan dan tangan harus dalam keadaan bersih," katanya.
Sakit kepala harus segera diobati supaya tidak menjadi kronis atau berulang. Menurut Riana, durasi sakit kepala yang wajar berlangsung selama sekitar empat jam. Namun jika pusing berulang dan tidak sembuh dalam tempo lima hari, maka segera konsultasi ke dokter.
Riana melanjutkan, sakit kepala yang harus diwaspadai jika disertai gejala lain, seperti mual, muntah, tidak sadarkan diri, kesemutan, dan kelumpuhan. Orang dengan usia di atas 50 tahun yang terus-menerus mengeluh pusing juga sebaiknya mendapatkan penanganan medis lebih seksama.
#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19
Baca juga:
Membedakan Sakit Kepala Wajar dan yang Parah Sampai Harus ke Dokter
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.