Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alergi makanan pada anak membuat banyak orang tua khawatir. Di satu sisi, para orang tua tidak ingin anak mengalami gangguan, di sisi lain khawatir anak kekurangan nutrisi karena makanan yang bisa dikonsumsi terbatas.
Baca: Waspada, Alergi Makanan Bisa Mengancam Nyawa
Pada tahun 2000-an, Akademi Pediatrik Amerika (AAP) merekomendasikan untuk menunda pemberian makanan pencetus alergi setidaknya hingga anak berusia setahun untuk mengurangi risiko gangguan ini. Tapi, kini rekomendasi itu tidak berlaku lagi. AAP mengeluarkan panduan baru pada Senin, 18 Maret 2019, yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk mencegah alergi makanan dan kondisi alergi lain pada anak.
Dalam panduan terbaru tersebut, AAP secara garis besar mendorong kebebasan kepada orang tua untuk memperkenalkan makanan-makanan yang dikenal sebagai pemicu alergi seperti kacang-kacangan, ikan, telur, dan susu, sedini mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak ada bukti meyakinkan bahwa menunda pengenalan makanan pencetus alergi di usia antara empat hingga enam bulan dapat mencegah alergi makanan,” ungkap laporan yang dirilis AAP.
Sebaliknya, AAP justru melihat bahwa pengenalan makanan pencetus alergi seperti kacang-kacangan sejak dini justru dapat mencegah meningkatnya alergi pada anak yang memiliki risiko alergi tinggi, misalnya mereka yang mempunyai riwayat keturunan alergi pada orang tuanya.
“Tidak ada alasan untuk menunda memberikan bayi Anda makanan yang dianggap sebagai alergen seperti produk kacang tanah, telur, atau ikan,” kata Dr. Scott Sicherer, profesor pediatrik dan spesialis alergi anak asal New York yang juga salah satu penulis laporan tersebut.
“Makanan-makanan ini bisa ditambahkan ke dalam menu makanan awal, sama seperti makanan yang bukan alergen umum, seperti nasi, buah-buahan, atau sayuran,” ujarScott Sicherer.
Saluran pencernaan adalah rumah bagi satu set sel sistem kekebalan yang unik, dan ketika sel-sel ini diberi rasa protein alergenik dalam makanan yang berbeda, mereka mengambil protein ini dan menjadi toleran terhadapnya.
David Stukus, seorang profesor pediatri di Divisi Alergi dan Imunologi di Rumah Sakit Anak Nationwide, yang tidak terlibat pada penelitian AAP mengatakan itu benar dengan catatan, “Selama itu diperkenalkan awal dan secara berkelanjutan,” kata David Stukus.
Baca: Hindari Alergi pada Anak, Kenalkan Kacang-kacangan Sejak Dini
Ini berarti ada jendela waktu yang kritis kapan makanan ini boleh diperkenalkan sehingga menyebabkan tubuh menjadi toleran. Menurut David Stukus, pemberian makanan alergenik di usia empat hingga enam bulan merupakan masa yang efektif untuk mencegah dan menurunkan risiko alergi pada anak.
AURA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini