Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuci tangan adalah satu upaya pencegahan penularan virus corona. Sebagai gantinya, banyak orang menggunakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer ketika berpergian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak perusahaan hingga usaha rumahan yang menghadirkan produk cairan pembersih tangan ini, diikuti juga dengan imbauan banyak ahli yang memberikan saran komposisi hingga penggunaan produk. Dilansir dari Express UK, berikut beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang penggunaan produk pembersih tangan, mulai dari komposisi alkohol yang disarankan hingga cara penggunaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berapa banyak alkohol yang harus terkandung dalam cairan pembersih tangan? Hal terpenting yang harus diperhatikan saat membeli pembersih tangan baru adalah kandungan alkoholnya. Hannah Davies dari Northern Health Science Alliance mengatakan dibutuhkan setidaknya 60 persen etanol atau 70 persen isopropil alkohol agar produk itu efektif membunuh virus.
“Jumlah ini diperlukan untuk secara efektif menonaktifkan virus yang mirip dengan SARS-CoV-2,” katanya.
Dia juga menyarankan untuk tidak pelit dalam mengoleskan pembersih tangan. Menurutnya, orang perlu menggunakan sekitar 2,5 hingga 3 ml cairan yang setara dengan sekitar dua kali pompa dari produk tersebut.
Langkahnya, gosokkan ke seluruh telapak tangan atau di permukaan yang kira-kira terkontaminasi setidaknya selama 25 hingga 30 detik. Membiarkan setetes kecil larut di telapak tangan tidak akan melindungi orang dari kuman apapun, termasuk virus corona.
Kapan sebaiknya menggunakan pembersih tangan? Selalu bawa produk pembersih tangan dan gunakan kapan pun dirasa perlu. Davies mengatakan orang harus menggunakan pembersih tangan setiap kali mereka berpotensi terkontaminasi, misalnya setelah menyentuh pegangan pintu.
Dia juga menyarankan untuk menggunakannya sebelum melakukan aktivitas apa pun yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh, seperti sebelum makan, sebelum berolahraga di pusat kebugaran, dan lain sebagainya.
Haruskah orang menggunakan pembersih tangan di rumah? Masyarakat tidak perlu menggunakan pembersih tangan di rumah karena sebaiknya menggunakan air dan sabun. Davies menjelaskan air dan sabun lebih disukai karena mengurangi jumlah semua jenis kuman dan bahan kimia di tangan.
“Air dan sabun juga lebih efektif mengurangi beban tangan yang kotor atau berminyak. Dibandingkan dengan sabun, pembersih tangan tidak menghilangkan semua kuman, termasuk C. difficile (kuman umum yang menyebabkan diare),” tuturnya.
Selain itu, kebanyakan dari kita tidak menggunakan pembersih tangan yang cukup efektif dan tidak bekerja dengan baik jika dikombinasikan dengan kondisi tangan yang sangat kotor atau terkontaminasi.
Bagaimana cara mencegah tangan kering? Banyak orang yang memiliki tangan kering dan terkelupas saat ini. Davies mengungkapkan cara mencegah masalah ini. Menurutnya, sabun dan air menghilangkan asam lemak sendiri dari kulit sehingga tangan sangat kering dan mengakibatkan kulit pecah-pecah, yang pada akhirnya bisa menjadi titik masuk potensial bagi kuman atau bahkan serangga lain.
“Anda dapat mencegah hal ini terjadi menggunakan emolien hipoalergenik dan menggunakannya setelah setiap mencuci tangan,” ujarnya.
Dia merekomendasikan penggunaan krim tangan yang mengandung humektan, yang merupakan sebutan untuk zat yang menarik banyak air, lemak, dan minyak. Menurutnya, humektan meningkatkan kelembapan kulit dan meningkatkan fungsi pelindung kulit, yang mencegahnya dari kering dan pecah-pecah.
“Berhati-hatilah dengan emolien berbahan parafin karena mudah terbakar dan hindari produk beraroma yang cenderung menyebabkan dermatitis dan lebih membuat kulit kering,” imbuhnya.