Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Semangat Ngonten Para Senior

Konten-konten berfaedah dari para orang tua bertema masakan, kesehatan, sampai teknologi. 

 

22 September 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kreator konten Eyang Blangkon. Dok. Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Inspirasi dari konten bikinan kreator senior. 

  • Dari konten resep masakan sampai dunia komputer dan penerbangan. 

  • Dukungan dari para anak muda untuk membantu orang-orang tua berkarya di media sosial.

LEWAT video berdurasi 10 menit 11 detik di media sosial YouTube, pria yang mengenakan batik merah dan memakai blangkon khas Ponorogo berkelir merah itu memberikan penjelasan tentang perangkat keras komputer. Seperti seorang guru senior, pria 64 tahun itu membedah seluk-beluk kanal pada memori utama komputer atau RAM, dari hexa, octa, hingga dodeka channel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika dilihat sekilas, penampilan pria berblangkon itu agaknya kurang meyakinkan untuk menyampaikan ilmu tentang perangkat keras komputer. Sekilas lebih layak jika kreator konten seperti dia membahas cerita wayang atau hal klenik kehidupan di Tanah Jawa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun nyatanya pria berjulukan Eyang Blangkon itu memang punya bekal ilmu yang mumpuni tentang komputer. Video tersebut hanyalah satu dari total 135 video yang sudah ia unggah di kanal YouTube bernama Belajar Komputer dari Eyang Blangkon.

 

Video tentang pelajaran kanal memori RAM itu tayang di akun tersebut sejak Jumat, 20 September 2024. Hingga Sabtu malam, 21 September 2024, video tersebut sudah ditonton sebanyak 399 kali. Adapun video tersebut dibuat sehari sebelumnya di kediaman Eyang Blangkon.

Proses produksi video pun dilakukan sederhana. Dari penggunaan kamera telepon pintar untuk merekam video sampai penggunaan whiteboard dan spidol untuk mempermudah Eyang menyampaikan materi. 

Sebagai guru komputer, Eyang Blangkon punya keinginan membagikan ilmunya seluas mungkin. Sejak 2000-an, Eyang Blangkon menjadi pengajar kursus komputer di Malang dan berbagai kota di Jawa Timur. Muridnya pun beragam, dari siswa sekolah menengah kejuruan sampai guru dan dosen. 

Perkembangan media sosial pun dimanfaatkan Eyang Blangkon untuk makin luas membagikan ilmu. Jika di dalam kelas saja, ia hanya bisa mengajar puluhan siswa sesuai dengan luas kelas. Sementara itu, dengan bantuan media sosial, ia punya ruang yang lebih luas untuk mengajarkan ilmu komputer. 

"Saya masih ingin membagikan ilmu daripada dibawa mati," kata Eyang Blangkon sembari tertawa dalam percakapan dengan Tempo lewat sambungan telepon, Kamis, 19 September 2024. 

Konten Youtube Eyang Blangkon. Dok. Pribadi

Sayangnya, Eyang Blangkon enggan menyebutkan nama dan identitas aslinya. Ia hanya ingin dikenal sebagai Eyang Blangkon. Ya, blangkon sengaja ia pakai sebagai identitas diri di media sosial. Ia mengatakan blangkon rutin ia pakai sejak 2000-an. 

Menurut keluarga, ia cocok memakai blangkon untuk sekadar menutupi kebotakan di kepalanya. Kini blangkon menjadi identitas diri agar lebih mudah diingat dan menarik minat warganet untuk mampir di kanalnya. 

Rupanya Eyang Blangkon tak sendirian menjadi kreator konten. Ia dibantu murid sekaligus rekan kontennya, Arizal Firmansyah. Arizal adalah sosok yang membantu urusan teknis pembuatan konten video Eyang Blangkon, seperti mengatur segala keperluan, dari kamera untuk merekam gambar, mengedit video, sampai mengunggahnya ke media sosial. "Kalau sendiri, tentu Eyang akan kesulitan," ujar Arizal. 

Sebagai gantinya, Eyang Blangkon sendiri yang akan menyiapkan materi yang bakal ditayangkan secara rutin di media sosial. Menurut Arizal, manajemen materi menjadi hal krusial, mengingat ia dan Eyang Blangkon berkomitmen ingin mengunggah minimal satu konten saban hari.

Eyang Blangkon punya banyak stok ide pembahasan materi lantaran ia sudah mengatur lini masa pelajaran komputer yang akan tayang di akun media sosial. Dari awal sampai sekarang, ia ingin membahas tentang seluk-beluk perangkat keras. "Itu saja masih luas sekali. Kalau itu sudah selesai, baru bahas masalah jaringan, rekayasa perangkat lunak, hingga multimedia." 

Masih di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Sidoarjo, ada Sihwiludjeng yang menjadi tokoh utama kanal masak Dapur Cantik yang nongol di berbagai platform, dari YouTube, Instagram, hingga TikTok. 

Pada pertengahan 2020, saat Covid-19 melanda di Indonesia, Sihwiludjeng ditemani putranya, Yedija Budi Wibowo, menjajal peruntungan menjadi kreator konten masak. Sesuai dengan kesepakatan pembagian kerja, Yedija bertugas merekam video, mengedit video, dan mengunggahnya ke media sosial.

Sihwiludjeng, Dapur Cantik Chanel. Dok. Pribadi

Tak sampai di situ, Yedija juga ikut membantu menyiapkan daftar resep masakan sampai berbelanja kebutuhan syuting masak. Bahkan proses kerja sama dengan mitra masih menjadi tanggung jawab pria 40 tahun itu. 

"Tugas Mama memasak dan memberikan penjelasan ke penonton dengan benar dan baik," tutur Yedija ketika dihubungi pada Jumat, 20 September 2024.

Sihwiludjeng mengaku senang-senang saja diajak putranya menjadi kreator konten memasak. Terlebih, memasak sudah menjadi hobi Sihwiludjeng sejak puluhan tahun lalu. Meski begitu, Sihwiludjeng sempat merasa gugup saat tampil di kamera pada episode-episode awal. Alasannya, ia merasa khawatir karena ia tak pernah menempuh pendidikan masak. 

"Semua yang saya tahu tentang masakan itu belajar otodidak dan tentu dari orang tua saya," ucap Sihwiludjeng.  

Karena itu, saat awal-awal menjadi kreator konten, ia kerap membagikan resep masakan khas Jawa Timur, dari menu-menu spesial sampai hidangan rumahan sehari-hari. Sembari berjalan, Yedija, yang merupakan jebolan sekolah perhotelan, mengajak Sihwiludjeng belajar berbagai macam resep masakan modern dari dalam dan luar negeri. Hal ini dilakukan demi menambah variasi menu yang ditampilkan di kanal Dapur Cantik. 

Beruntung, ia punya cara berkomunikasi yang oke. Terbukti, Sihwiludjeng bisa mengucapkan kalimat monolog tentang masakan dengan jelas dan tepat. Bekal itu diperoleh Sihwiludjeng dari pekerjaan sebelumnya, yakni guru taman kanak-kanak sejak 1970-an hingga pensiun pada 2004. 

Berkat kegigihan Yedija dan Sihwiludjeng mengunggah minimal satu konten ke media sosial saban hari, kanal Dapur Cantik makin dikenal. Sebagai bukti, di platform YouTube, Dapur Cantik sudah memiliki 564 ribu pengikut. Sementara itu, di Instagram dan TikTok, jumlah pengikut Dapur Cantik sudah mencapai 585 ribu dan 693,3 ribu. 

Ibarat peribahasa ada gula ada semut, kanal Dapur Cantik kini sering mendapat tawaran endorsement dari berbagai perusahaan di bidang dapur dan masakan. Dari peralatan masak sampai barang kebutuhan masak. "Hasilnya lumayan dan sungguh di luar ekspektasi kami," kata Yedija.  

Bagi Sihwiludjeng, menjadi kreator kini menjadi pilihan yang baik untuk mengisi masa tua. Ia merasa senang bisa membantu banyak orang memasak dengan mudah dan enak. Ia juga kerap membaca komentar warganet yang mengucapkan terima kasih atas konten masak yang ia buat.

Salah satunya seorang warganet yang mengaku meniru resep pepes tahu ala Dapur Cantik hingga ramai dipesan orang. "Senang rasanya bisa membantu, bisa memberikan hal baik untuk orang lain," ujar Sihwiludjeng.

Influencer kesehatan Ayen Boentoro sedang berbincang dengan awak media dalam acara bincang-bincang #SerunyadiTikTok, di Petogogan, Jakarta Selatan, 13 September 2024. Hoffman Agency Indonesia

Sosok senior lain yang menjadi kreator konten adalah Liminah Tarto atau kerap disapa Ayen Boentoro. Ia rutin mengunggah video edukasi tentang kesehatan, olahraga, dan nutrisi di berbagai platform media sosial miliknya. Ayen adalah seorang ahli gizi bersertifikasi dan memang berfokus pada kampanye pola hidup sehat. 

Perempuan 54 tahun itu rutin membuat konten video hingga tampil secara live di TikTok setiap pagi. Menariknya, proses produksi konten ia lakukan sendiri berbekal telepon pintar. 

"Beruntung, sekarang banyak fitur yang memudahkan saya membikin dan mengunggah video sendiri," ucap Ayen ketika ditemui di sela diskusi #SerunyadiTikTok: Kreator Lintas Generasi Bagi Pengalaman Berharga di TikTok, Jumat pekan lalu. 

Salah satu konten yang banyak disukai warganet adalah tutorial tentang diet dan kebiasaan makan sehat yang ditonton lebih dari 600 ribu kali. Selain itu, Ayen serius memberikan edukasi tentang pola makan sehat untuk menghindari ancaman diabetes yang menurut dia saat ini makin mengkhawatirkan.  

Menurut Ayen, pandemi Covid-19 lalu rupanya membawa efek buruk bagi kebiasaan konsumsi dan metabolisme masyarakat. Salah satunya kebiasaan mengkonsumsi gula berlebih dan jarang bergerak. Walhasil, risiko diabetes kini menghantui usia muda dari 30-an, 20-an, bahkan belasan tahun. 

Karena itu, Ayen sering mengajak warganet menerapkan pola makan sehat hingga ke anak-anak. Jangan sampai pola makan sehat hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa. "Jangan sampai makanan yang jelek buat kita itu malah dianggap baik buat anak," kata Ayen. 

Ada pula Hanafi Herlim, pensiunan pilot pesawat komersial yang ikut terjun menjadi kreator konten. Uniknya, keputusan pria 65 tahun ini untuk menjadi kreator konten terjadi secara tak sengaja. 

Berawal dari viralnya video ucapan pamit Kapten Hanafi saat menuntaskan penerbangan terakhirnya pada 22 April 2022. Ketika hampir mendarat, Kapten Hanafi mengucapkan kalimat perpisahan kepada penumpang. Sejumlah penumpang mengabadikan momen haru itu dan mengunggahnya di media sosial. Walhasil, ritual perpisahan Hanafi viral hingga ditonton jutaan warganet. 

"Saat itu saya belum punya media sosial," kata Hanafi saat ditemui dalam acara diskusi yang sama, Jumat pekan lalu. 

Capten Hanafi Herlim sedang berbincang dengan awak media dalam acara bincang-bincang #SerunyadiTikTok, di Petogogan, Jakarta Selatan, 13 September 2024. Hoffman Agency Indonesia

Sejak saat itu, Hanafi memutuskan membuat akun media sosial. Dibantu oleh anaknya, ia membuat puluhan video tentang edukasi dunia penerbangan sipil. Konten yang dibuat pun cukup sederhana, yakni Hanafi berbicara di depan kamera tanpa musik pengiring. 

Diakui Hanafi, cukup banyak anak muda yang tertarik pada dunia kedirgantaraan. Salah satunya ketika membahas tentang sebab-musabab turbulensi di pesawat saat mengudara. "Video soal turbulensi ditonton sampai ratusan ribu kali sampai saya bikin video lanjutannya," ujar Hanafi. 

Selain itu, Hanafi kerap membagikan video tentang kiat-kiat bagi pemula yang ingin masuk sekolah penerbangan, meniti karier sebagai pilot, hingga memilih sekolah penerbangan yang terbaik. "Termasuk berapa biayanya. Semoga informasi saya bisa membantu mereka."

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus