Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parenting adalah istilah yang berhubungan dengan perilaku dan sikap orang tua dalam mendidik dan membesarkan anaknya. Pendidikan pertama seorang anak berasal dari orang tua dan keluarga. Karena itu, pendidikan di keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilmu untuk mempelajari cara mendidik anak itu disebut parenting. Secara umum, parenting adalah pola pengasuhan anak yang dilakukan oleh orang tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola pengasuhan ini mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, seperti dari sisi akademik, kebutuhan fisik, pola hidup, psikologi, hingga kehidupan sosial dan spiritual anak.
Dilansir dari laman Sampoerna Academy, parenting memiliki tujuan utama guna membantu anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Lebih lanjut, berikut informasi selengkapnya mengenai parenting.
Pengertian Parenting
Berdasarkan jurnal yang dirilis pada laman repository Universitas Siliwangi, Surbakti menjelaskan bahwa parenting adalah suatu cara orang tua untuk mengajarkan pola interaksi dan relasi yang patut kepada anak, atau cara terbaik yang ditempuh oleh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak.
Melalui bukunya, Pola Asuh Orangtua, Shohib mengartikan parenting sebagai upaya orang tua yang diaktualisasikan pada penataan lingkungan sosial, lingkungan budaya, suasana psikologis serta perilaku yang ditampilkan pada saat terjadinya pertemuan dengan anak-anak.
Sementara Brooks dalam buku The Process Of Parenting, mendefinisikan parenting atau pengasuhan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak.
Secara sederhana, parenting adalah proses pengasuhan anak, yang melibatkan cara orang tua mendidik, membimbing, dan menjaga anak agar tumbuh dengan baik dalam aspek fisik, emosional, dan mental.
Parenting mencakup bagaimana orang tua menunjukkan kasih sayang, menetapkan aturan, dan mengajarkan hal-hal baru untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
Jenis-Jenis Parenting
Menurut Baumrind (dalam jurnal yang disusun oleh Marini & Adriani, 2005), terdapat empat jenis pola asuh orang tua.
1. Authoritative
Pola asuh ini menggabungkan tuntutan dan responsif. Orang tua menetapkan harapan yang jelas dan mengutamakan komunikasi terbuka dengan anak, sambil mendorong kematangan perilaku anak dengan penuh kehangatan.
2. Authoritarian
Mengandung tuntutan tinggi tetapi kurang responsif. Pada pola asuh authoritarian, orang tua cenderung menuntut anak tanpa memberi ruang bagi anak untuk mengungkapkan pendapat, serta tidak ada komunikasi terbuka atau kehangatan yang diberikan.
3. Permissive
Tipe pola asuh ini ditandai dengan kurangnya tuntutan kepada anak namun tetap responsif. Umumnya orang tua akan membiarkan anak bebas tanpa kontrol atau batasan, dan memberikan kebebasan penuh untuk melakukan apa pun yang diinginkan anak.
4. Uninvolved
Pola ini menunjukkan orangtua yang tidak responsif dan tidak menuntut. Orang tua cenderung mengabaikan kebutuhan anak dan lebih mementingkan kepentingan pribadi, tanpa komunikasi atau batasan yang jelas untuk anak.
Tips Saat Melakukan Parenting
Mendidik anak adalah pekerjaan jangka panjang dan bukan hal yang mudah. Berikut ini beberapa tips saat melakukan parenting dilansir dari Sampoerna Academy.
1. Bimbing Anak Tanpa Paksaan
Salah satu tips penting dalam parenting adalah dengan membimbing anak tanpa paksaan. Parenting yang baik adalah yang mendukung tumbuhnya rasa percaya diri dan kemandirian pada anak.
Orang tua sebaiknya membimbing anak dengan cara yang tidak memaksa, karena pemaksaan dapat membuat anak merasa terkekang dan mengurangi kebebasannya dalam memilih.
Alih-alih memaksakan kehendak, orang tua harus memberi penjelasan yang rasional agar anak mengerti alasan di balik pilihan tersebut.
2. Ajarkan Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Orang tua harus mengajarkan anak untuk bertanggung jawab sejak dini, seperti membereskan mainan, merapikan tempat tidur, atau membantu menyiapkan makanan. Ini akan membantu anak menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
3. Berikan Apresiasi kepada Anak
Memberikan apresiasi atas pencapaian anak, baik yang besar maupun kecil, dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya dirinya.
Orang tua sebaiknya memberikan komentar yang spesifik mengenai apa yang dilakukan anak dengan baik, bukan hanya mengatakan "bagus!" untuk menghargai usaha mereka.
4. Mendengarkan Pendapat Anak
Anak yang semakin bertambah usia cenderung memiliki pendapat dan keinginan sendiri, dan ini adalah hal yang wajar.
Orang tua perlu mendengarkan pendapat anak dengan baik agar mereka merasa dihargai dan penting. Hal ini juga akan memperkuat komunikasi yang positif dan interaktif antara orang tua dan anak.
5. Family Time
Family time atau waktu keluarga memiliki manfaat besar dalam meningkatkan ikatan antar anggota keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan sederhana, seperti menonton film bersama atau bermain bersama.
Menghabiskan waktu bersama keluarga dapat memperbaiki komunikasi serta membantu anak belajar memecahkan masalah. Karena itu, penting untuk meluangkan waktu bersama anak dengan kegiatan sederhana yang menyenangkan bagi keluarga.