Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah, seseorang tentu akan dihadapkan dengan dua pilihan pengobatan, yakni pasang ring atau operasi bypass. Saat harus memilih salah satu, Anda tentu akan berpikir yang terbaik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesialis jantung Hengkie F. Lasanudin menjelaskan keduanya sangat baik bagi pasien karena memiliki dampak yang positif untuk pelebaran saluran pembuluh darah. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan memilih pengobatan yang ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semuanya bagus. Tapi ada kondisi tertentu yang disarankan untuk pasang ring atau bypass itu,” katanya.
Kondisi apa saja yang dimaksud? Pertama, ini berhubungan dengan jumlah penyumbatan. Menurutnya, untuk pasang ring sendiri disarankan bagi pasien yang mengalami sumbatan pada satu atau dua pembuluh darah saja. Sedangkan bagi mereka yang mengalami penyumbatan tiga atau lebih, sangat disarankan untuk bypass.
“Pembuluh darah yang banyak tersumbat dan dalam jumlah banyak, akan rentan mengalami komplikasi jika dipasang ring. Harganya juga sangat mahal. Jadi baiknya bypass saja,” katanya.
Kedua, ini lebih kepada pertimbangan lokasi penyumbatan. Menurut Hengkie, lokasi penyumbatan yang ada di tengah akan lebih optimal jika dipasang ring untuk melebarkan saluran pembuluh darah. Sedangkan bypass, lebih disarankan untuk dilakukan bagi pasien yang mengalami penyumbatan pada pangkal saluran.
“Kalau zaman dulu, penyumbatan pada pangkal saluran pembuluh darah yang diberi ring itu sangat rentan mengalami komplikasi. Sekarang sudah berangsur membaik. Tapi lebih disarankan bypass saja,” katanya.