Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Payakumbuh - Kota Payakumbuh akan mendeklarasikan brand Payakumbuh City of Randang (Payakumbuh, Kota Randang-red) bertepatan dengan hari ulang tahun kota itu pada 17 Desember 2018. Deklarasi akan dilakukan di kantor Wali Kota.
Seluruh persiapan sudah dilakukan Pemerintah kota Payakumbuh. Mulai dari teknologi, tempat, tenaga kerja, branding, kemasan hingga pemasaran. “Tinggal pembicaraan dengan DPRD saja yang belum,” kata Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh Elfriza Zaharman, Selasa, 4/12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Rendang Paling Enak Menurut Para Ahlinya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan dengan brand Payakumbuh City of Randang tersebut akan memberikan dampak positif terhadap perekomian. “Asal mampu menciptakan inovasi hingga terus tumbuh besar,” kata dia.Pembuatan rendang kering di Payakumbuh. TEMPO/Febrianti
Deklarasi sebagai Kota Randang itu tidak lain ingin menjadikan Payakumbuh sebagai sentral randang atau rendang di Indonesia. Selain itu juga ingin menyelamatkan randang dari ancaman klaim hak paten dari negara asing.
Tujuan lain adalah menggeliatkan bisnis randang lebih besar dengan menjadikan sebagai komoditi ekspor. Untuk ini pemerintah kota membantu pemasaran, branding, kemasan, penampungan, produksi dan konsumen melalui teknologi Retouch.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz mengatakan permintaan randang sudah mulai berdatangan baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Permintana mengalir karena randang sebelumnya sudah dibawa ke beberapa Negara di Timur Tengah, Eropa dan Amerika. “Terakhir, Payakumbuh mempromosikan randang di Indonesia Expo di Jeddah, Arab Saudi,” kata dia.
Selama promosi itu banyak yang menyatakan tertarik dan mengajukan kerja sama. "Pembicaraan lebih lanjut diperlukan mengingat selera dan keinginan setiap masyarakat berbeda, Randang ini harus disesuaikan dengan selera konsumen," ujar dia.
Berapa Negara Timur Tengah, misalnya, lebih menyukai randang kering dan tidak menyukai yang berminyak. Sementara masyarakat Eropa menyukai randang yang dibungkus kecil-kecil seperti gula-gula sachet.
Untuk memenuhi permintaan ini, Payakumbuh akan memberdayakan 21 kelompok kerja yang dibina Koperindag dan UMKM. Mereka akan membuat aneka randang sesuai permintana konsumen.
ANTARA