Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pembunuhan Lewat Kapsul

Kapsul tylenol yang populer di AS memakan korban. Dijadikan modus kejahatan dengan memasukkan racun siani da ke dalam obat tersebut. Peminum akan mati keracunan. Obat produksi Johnson ditarik dari peredaran.(ksh)

8 Maret 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIANE Elsroth, stenografer cantik berusia 23 tahun itu, masih segar bugar pada pukul 1 siang, 8 Februari, ketika berangkat ke rumah pacarnya untuk bermalam Minggu -- di sebuah kawasan suburb, New York. Namun, kehangatan malam Minggu itu ternyata tak pernah terjadi. Diane Elsroth tewas seketika, setelah menelan sebuah kapsul penghilang rasa sakit yang dibawanya. Berita segera pecah, setelah terungkap, Diane yang malang itu menelan tylenol, obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep -- produksi perusahaan raksasa Amerika Serikat, Johnson & Johnson. Kasus yang menyangkut tylenol ini bukan yang pertama terjadi. Pada 1982, kejadian yang persis sama melanda AS: kapsul tylenol, oleh tangan-tangan jahil, diisi racun asam sianida. Tujuh korban tewas dan sempat membikin cemas seluruh Amerika. Peracunan ini memang sejenis kriminalitas cara baru, di bidang kesehatan. Kapsul, yang terdiri dari dua bagian dan tak susah dibuka itu, diganti atau ditambah isinya dengan racun. Tentu saja di toko-toko obat kapsul maut dan kapsul sebenarnya yang sama-sama dipajang tak bisa dibedakan. Karena kapsul yang mengandung racun itu kemudian ditempatkan secara acak. Teror yang dihasilkan ternyata luar biasa. Setelah beberapa kejadian, seperti dalam kasus tylenol itu, biasanya seluruh produksi suatu jenis obat terpaksa ditarik demi keamanan. Dan perusahaannya pasti rugi besar. Lebih-lebih pada kasus tylenol, karena kapsul ini adalah "obat pusing" paling populer di AS, dengan omset penjualan terbesar. Melacak kejahatan seperti ini ternyata tak mudah. Kasus peracunan tylenol tahun 1982 sampai kini belum juga selesai. Kasusnya tercatat "masih dalam penyelidikan". Pernah ada titik terang dengan ditangkapnya suami-istri Richardson yang diduga pernah berusaha memeras Johnson & Johnson sebesar US$ 1 juta. Namun, pasangan itu -- dan juga beberapa yang lain yang dicurigai -- tak terbukti terlibat peracunan 1982 itu. Selagi kasus pertama yang terjadi empat tahun lalu itu masih misterius, kini muncul pula kasus kedua yang persis sama. Satuan polisi dari biro penyidik FBI, bahkan sudah membongkar supermarket di Bronxville, di mana Diane Elsroth membeli tylenol maut yang merenggut jiwanya. Hasil penggerebekan polisi itu mengejutkan. Ditemukan botol kedua dengan, kapsul tylenol yang mengandung 60% -90% sianida. Yang lebih mengejutkan, kapsul-kapsul maut itu ternyata berada dalam botol yang tertutup rapi, tanpa tanda-tanda sudah dirusakkan. Supermarket yang di Bronxville itu -- tak disebutkan namanya untuk keamanan -- serta merta menurunkan semua tylenol dari rak penjualannya. Juga memblokir penjualan tylenol di 26 cabangnya di seantero AS. Sampai 12 Februari lalu, otoritas obat dan makanan AS, FDA, menyatakan kasus peracunan tylenol yang menewaskan Diane Elsroth adalah kasus lokal -- hanya di sekitar New York. Seseorang, katanya, telah menyelipkan botol tylenol (berisi 5 kapsul) ke rak penjualan supermarket yang nahas di Bronxville itu. Bahkan pada tanggal tanggal 13 Februari, FBI menemukan lagi botol tylenol ketiga yang mengandung racun sianida, pada supermarket yang lain. Penemuan ini menyebabkan negara bagian New York segera melarang peredaran tylenol. Beberapa jam kemudian 13 negara bagian lainnya menyatakan pula hal yang sama. Pada hari itu pula, FDA mengumumkan pelarangan penggunaan tylenol untuk sementara di seluruh negeri, sampai ada kepastian penyidikan. Johnson & Johnson, tak punya pilihan lain kecuali menarik semua produksi tylenolnya yang bernilai US$ 150 juta. Di samping itu, menyatakan tidak lagi akan menggunakan kapsul sebagai media obat. Sebaga gantinya akan ditampilkan kaplet (kapsul-tablet) tablet berbentuk kapsul yang diberi lapisan khusus mirip tablet sehingga tak mudah dibuka-buka. Jim Supangkat Laporan Reuter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus