Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kernikterus adalah kondisi serius yang terjadi akibat penumpukan bilirubin di otak bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen jika tidak segera dideteksi dan ditangani. Gejala kernikterus sangat beragam, mulai dari kulit dan mata kuning, demam, gangguan gerakan, hingga perubahan perilaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah dan meningkatkan peluang pemulihan. Beberapa komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi akibat kernikterus antara lain cerebral palsy, tuli, keterlambatan perkembangan, dan gangguan belajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, penting bagi orang tua untuk waspada terhadap tanda-tanda dan gejala kernikterus serta segera membawa bayi ke dokter jika mencurigai adanya masalah. Dengan penanganan yang tepat, kerusakan otak akibat kernikterus dapat dicegah atau diminimalisasi.
Kernikterus adalah kondisi yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen jika tidak segera ditangani. Karena itu, deteksi dini sangat penting. Mengutip dari beragam sumber, salah satunya pafirotendao.org, berikut beberapa alasan pentingnya deteksi dini kernikterus.
Mencegah kerusakan otak yang lebih parah
Bilirubin yang menumpuk dalam jumlah berlebihan di otak dapat merusak sel-sel otak secara permanen. Semakin lama bilirubin berada di otak, semakin besar kerusakan yang terjadi. Dengan deteksi dini, penanganan dapat segera dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah dan mencegah kerusakan otak yang lebih parah.
Meningkatkan peluang pemulihan
Semakin cepat kernikterus terdeteksi dan diatasi, semakin besar peluang bayi untuk pulih sepenuhnya atau dengan sedikit komplikasi. Penanganan dini dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan otak yang progresif dan meningkatkan kualitas hidup bayi di masa datang.
Memungkinkan penanganan yang tepat
Dengan deteksi dini, dokter dapat memberi penanganan yang tepat sesuai kondisi bayi. Intervensi ini dapat berupa terapi fototerapi untuk membantu tubuh memecah bilirubin, transfusi darah, atau pemberian obat-obatan tertentu.
Meminimalkan komplikasi jangka panjang
Komplikasi jangka panjang akibat kernikterus bisa sangat bervariasi, mulai dari gangguan motorik, gangguan pendengaran, hingga keterlambatan perkembangan. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi jangka panjang dapat diminimalkan.
Pilihan Editor: Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini