Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama sekolah adalah momen penting bagi orang tua dan anak. Orang tua tidak hanya menyiapkan berbagai kebutuhan tetapi juga harus memperhatikan faktor kesiapan fisik dan psikologis anak, termasuk nutrisi, agar siap dan semangat dalam menjalankan sekolah tatap muka setelah dua tahun melewati pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam menunjang kesiapan anak masuk sekolah, pemenuhan gizi seimbang sering menjadi tantangan bagi para orang tua karena meski selalu menyiapkan makanan secara teratur, tidak jarang mereka kurang memperhatikan kualitas dan berapa banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak di setiap tahapan usia, terutama yang dibutuhkan untuk perkembangan kognitif anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkembangan koginitif anak akan terus berkembang pesat hingga mencapai 90 persen sampai usia 5 tahun. Selain itu, anak pada usia ini juga akan menghadapi tantangan tambahan karena perlu mulai menyesuaikan diri dalam persiapan beraktivitas di sekolah, terutama di masa adaptasi kebiasaan baru pascapandemi.
Untuk itu, orang tua harus bisa lebih memberikan perhatian ekstra dalam mencukupi kebutuhan nutrisi penting harian yang diperlukan. Bukan hanya untuk menunjang aktivitas fisik namun juga mempersiapkan dan memaksimalkan kemampuan kognitif yang dapat membantu anak memulai belajar hal baru dan menyerap pelajaran dengan baik di sekolah.
Spesialis gizi klinik dr. Dian Permatasari, SpGK, mengatakan nutrisi yang tepat dan seimbang merupakan dasar kesiapan fisik anak untuk menerima stimulasi dan pendidikan di sekolah. Selain itu, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh juga sangat penting diperhatikan agar anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan optimal di sekolah. Untuk itu, peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak telah mendapat asupan nutrisi tepat dan seimbang dalam pola makan sehari-hari.
"Jangan hanya melihat dari porsi makanan yang dikonsumsi anak tapi juga harus memperhatikan kualitas asupan nutrisinya,” ujarnya.
Selain memperhatikan menu makan dengan gizi seimbang sebagai salah satu sumber makanan yang mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan serta tumbuh kembang anak, susu pertumbuhan bisa menjadi pilihan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi si kecil untuk menunjang berbagai aktivitas di sekolah sebab asupan pada anak usia prasekolah yang tidak menyertakan susu sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Terkait perkembangan kognitif anak, dia memaparkan orang tua harus bisa memastikan anak mendapat energi yang cukup dari bahan makanan sumber yang kaya karbohidrat, protein, dan lemak untuk mendukung aktivitas fisik di sekolah. Selain itu, mereka juga membutuhkan nutrisi seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, zat besi, dan vitamin C yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan kognitif agar dapat mulai belajar dengan lebih baik dan menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah terkena penyakit. Untuk itu, anak tetap harus makan tiga kali sehari dan 2-3 kali selingan/camilan sehat dengan pola gizi seimbang dan bervariasi.
"Namun, penting diingat oleh orang tua untuk lebih memperhatikan asupan sarapan pagi si kecil karena sarapan pagi yang bergizi bermanfaat untuk energi saat belajar di sekolah, mendukung fungsi kognitif, serta meningkatkan fokus dan konsentrasi serta menjaga mood saat di sekolah. Saat sarapan dan pada jadwal selingan/camilan sehat, orang tua juga dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian si kecil dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi,” tambah Dian.
Selain mempersiapkan kebutuhan nutrisi, persiapan psikologis juga menjadi faktor penting sebelum anak memasuki pendidikan di sekolah, terutama bagi usia prasekolah di masa kebiasaan baru sebab setelah berbulan-bulan tinggal di rumah karena pandemi, anak butuh waktu untuk bisa beradaptasi dan mulai berinteraksi dengan teman-teman sebaya.