Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menopause adalah fase alami dalam kehidupan seorang wanita yang sering kali menimbulkan kekhawatiran. Perubahan hormon yang terjadi pada masa ini tidak hanya berdampak pada siklus menstruasi tetapi juga pada berbagai aspek fisik, psikologis, dan seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, menurut Tim Promosi Kesehatan RSUD Soeradji Tirtonegoro Klaten, menopause dimaknai sebagai berhentinya siklus menstruasi secara permanen. Biasanya terjadi pada wanita usia 45–55 tahun. Seorang wanita dikatakan menopause setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, menopause bukan hanya tentang berhentinya menstruasi. Menopause juga menyebabkan beberapa anggota tubuh wanita mengalami perubahan. Masa ini disebut sebagai perimenopause. Yakni periode beberapa tahun sebelum menopause.
Gejala Menopause
Setiap wanita mengalami gejala menopause yang berbeda, baik dalam tingkat keparahan maupun waktunya. Masih menurut laman yang sama, perubahan siklus menstruasi menjadi tidak teratur menjadi gejala yang paling umum terjadi. Biasanya, darah yang keluar bisa lebih sedikit atau lebih banyak.
Kemudian terdapat perubahan fisik yang dialami oleh perempuan. Seperti rambut rontok, kulit kering, payudara kendur, keringat berlebih di malam hari dan penambahan berat badan.
Lalu ada gangguan psikologis seperti mood yang berubah-ubah, sulit tidur, hingga depresi.
Tak hanya itu, menopause juga dapat menurunkan gairah seksual hinga menyebabkan vagina menjadi kering.
Selain itu, wanita menopause juga lebih rentan terhadap penyakit jantung dan osteoporosis.
Faktor Penyebab
Menopause biasanya terjadi secara alami akibat penurunan fungsi ovarium seiring bertambahnya usia. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memicu menopause dini, seperti primary ovarian insufficiency. Kondisi ini merupakan autoimun yang menyebabkan ovarium berhenti berfungsi.
Lalu menopause bisa disebabkan karena pengangkatan rahim yang dapat mempercepat menopause, terutama jika ovarium juga diangkat.
Sejalan dengan sebelumnya, pengobatan kanker seperti kdmoterapi atau radioterapi dapat merusak ovarium dan memicu menopause dini.
Pemeriksaan Menopause
Dokter dapat mendiagnosis menopause melalui gejala dan tes hormonal. Pemeriksaan kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang tinggi serta kadar estrogen yang rendah dapat menjadi indikator menopause. Selain itu, pemeriksaan hormon tiroid juga dilakukan untuk memastikan gejala bukan disebabkan oleh hipotiroidisme.
Menopause tidak memerlukan pengobatan khusus, tetapi beberapa langkah sederhana dapat membantu meredakan gejalanya sepertii menghindari makanan pedas atau minuman berkafein dan alkohol dapat memperburuk hot flashes.
Kemudian menggunakan pakaian berbahan katun. Bahan ini membantu mengurangi rasa panas yang tiba-tiba. Lalu rajin melakukan yoga, meditasi, atau taichi efektif untuk mengurangi stres.