Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penyebab Keputihan pada Wanita dan Cara Mencegahnya, Hindari Menggunakan Sabun

Keputihan sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, perlu diwaspadai jika keputihan berbau dan terasa gatal. Berikut penyebab keputihan pada wanita.

2 Januari 2024 | 22.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Keputihan sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, perlu diwaspadai jika keputihan berbau dan terasa gatal. Berikut penyebab keputihan pada wanita. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keputihan adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita. Hal ini terjadi ketika keluar cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski merupakan hal yang normal, namun keadaan ini dapat menyebabkan kondisi yang tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari laman Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), keputihan dalam istilah medis dikenal sebagai flour albus, leucorrhea, white discharge yang merupakan istilah untuk cairan dari vagina selain haid. 

Cairan atau lendir ini akan membawa keluar sel-sel mati serta bakteri dari vagina untuk menjaga agar vagina tetap bersih.

Keputihan dapat terjadi pada semua kalangan umur, baik wanita dewasa maupun remaja. Melansir dari laman Rumah Sakit Mitra Keluarga, pada sebagian besar kasus, keputihan adalah hal yang normal. 

Namun, beberapa kondisi dapat membuat keputihan menjadi tidak normal. Hal ini menandakan keputihan sebagai tanda atau gejala dari penyakit organ reproduksi wanita. 

Lantas, apa penyebab keputihan pada wanita? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Penyebab Keputihan

Melansir dari situs rs.uns.ac.id, penyebab keputihan pada wanita tergantung dari jenis keputihan yang terjadi. Hal ini dapat dibedakan menjadi dua penyebab, yakni fisiologis (normal) dan patologis (abnormal). Berikut penyebabnya:

1. Penyebab Keputihan Fisiologis (Normal)

Penyebab keputihan fisiologis atau yang normal adalah karena faktor hormonal. Keputihan ini umumnya dapat terjadi pada masa subur, masa menjelang dan sesudah menstruasi, juga melalui rangsangan seksual. 

Pada kondisi ini, keputihan yang terjadi biasanya encer dan tidak lengket. Selain itu, cairan keputihannya juga berwarna bening, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa gatal.

2. Penyebab Keputihan Patologis (Abnormal)

Penyebab keputihan yang tidak normal mengindikasikan adanya penyakit tertentu. Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah karena infeksi pada organ reproduksi wanita, sehingga menimbulkan gejala keputihan. 

Adapun beberapa penyebab utamanya adalah infeksi bakteri (vaginitis), infeksi jamur (candidiasis), dan infeksi parasit (trikomoniasis).

Dari gejala keputihan abnormal ini, hal yang perlu diperhatikan adalah adanya peningkatan volume atau jumlah lendir menjadi berlebihan. Selain itu, ada perubahan warna, misalnya warna putih seperti susu atau warna kuning hingga hijau). 

Keputihan abnormal juga terlihat dari perubahan kekentalan lendir yang disertai dengan rasa gatal dan berbau. Bahkan, dalam beberapa kasus hal ini disertai dengan nyeri pada perut. 

Sebagai informasi, keputihan abnormal jarang terjadi pada remaja putri yang sedang pubertas dan wanita dewasa yang telah menopause. Adapun beberapa hal yang bisa menjadi penyebab keputihan tidak normal pada wanita adalah sebagai berikut:

  • Kurang menjaga kebersihan area vagina.
  • Tidak menjalani pola hidup yang sehat.
  • Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan bukan katun, seperti sintesis, sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur.
  • Sering mandi dan berendam dengan air hangat atau panas. Hal ini karena jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
  • Membilas vagina dari arah belakang ke depan atau anus ke vagina.
  • Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid.
  • Menderita penyakit tertentu, seperti kanker serviks, diabetes, infeksi menular seksual dari klamidia atau gonore.
  • Sering menggunakan sabun atau lotion beraroma, mandi busa, dan membersihkan vagina dengan semprotan air.
  • Vaginal douche atau pencucian vagina menggunakan cairan kalium permanganat yang murah atau cairan antiseptic yang dapat menimbulkan keputihan.

Cara Mencegah Keputihan

Apabila mulai mengalami keluhan keputihan yang abnormal, maka segera konsultasikan dengan dokter. Pasalnya, jenis pengobatan untuk keputihan berbeda-beda, tergantung dari penyebab keputihan itu terjadi.

Keputihan dapat dihindari dengan berbagai cara. Mulai dari menghindari stress dan menjaga kesehatan serta kebersihan area genitalia kewanitaan dengan cara membersihkan vagina secara teratur. 

Selain itu, disarankan juga membersihkan vagina dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina.

Hindari membasuh vagina menggunakan sabun beraroma, cairan antiseptik, atau ramuan herbal. Pasalnya, cairan-cairan itu bisa menyebabkan terganggunya keseimbangan di area vagina sehingga membunuh atau membuang bakteri baik.

Tak hanya itu, keputihan juga dapat dicegah dengan menggunakan pakaian dalam dari bahan katun yang lembut dan sering mengganti pembalut saat menstruasi. 

Pemakaian panty liner juga lebih baik dihindari apabila tidak diperlukan. Hal-hal tersebutlah yang akan membantu meminimalkan munculnya keluhan keputihan patologis atau tidak normal.

RADEN PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus