Mata adalah jendela jiwa. Kiasan tersebut, dalam arti harfiahnya, ternyata cocok untuk menggambarkan riset yang digelar tim ilmuwan Universitas Wisconsin, Madison, AS. Potret detail lensa mata sanggup mencerminkan kesehatan seseorang. Risiko serangan stroke atau pecahnya pembuluh darah otak pun bisa tergambar melalui mata.
Penelitian tersebut dipimpin oleh Tien Yin Wong dan Larry Hubbard. Kedua ahli ilmu mata dari Universitas Wisconsin ini merekrut 10.358 laki-laki dan perempuan dewasa sebagai responden. Semua responden menjalani pemotretan mata, khususnya bagian retina atau selaput jala pelapis lensa mata. Ukuran dan bentuk pembuluh darah pada retina, terutama yang terkait dengan otak, dianalisis dengan program komputer. Wong dan Hubbard juga mengikuti perkembangan kesehatan responden sampai tiga tahun sesudah pemotretan.
Seperti dilaporkan dalam jurnal The Lancet edisi terbaru, tim Wong mendapati sebagian responden memiliki bintik noda pada pembuluh darah retina. Setelah dicocokkan dengan riwayat medis, bintik berukuran mikro itu terdapat pada responden yang menyandang risiko stroke, misalnya karena hipertensi, diabetes, merokok, dan kadar kolesterol yang melambung. Menurut Wong, responden pemilik bintik pembuluh darah retina tercatat berisiko terkena stroke 2,5 kali lipat daripada responden yang tanpa bintik.
Ann Elsner, ahli mata dari Institut Mata Schepens, Boston, menilai hasil riset Wong sangat menarik. "Retina memiliki sistem vaskular yang tersambung dengan seluruh pembuluh darah utama," kata Elsner seperti dikutip New Scientist, pekan lalu. Penyempitan pada sebagian pembuluh darah, misalnya jantung atau otak, bisa dipastikan juga terekam pada retina. Namun, Elsner mengingatkan bahwa hanya orang yang betul-betul ahli yang bisa menyingkap status kesehatan seseorang berdasarkan pembuluh darah mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini