Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah. Trigliserida dihasilkan oleh organ hati, namun sebagian besar berasal dari makanan, seperti daging, keju, susu, nasi, minyak goreng, dan mentega. Lemak dari makanan yang dikonsumsi akan dipecah dan diubah menjadi energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain asupan lemak yang berlebihan, tingginya trigliserida dalam darah juga dipicu karena jarang berolahraga. Ketika asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, maka akan terjadi peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida yang tinggi diduga dapat memicu penebalan pada dinding pembuluh darah, sehingga berisiko terjadi stroke dan serangan jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kadar trigliserida diukur dalam satuan milimeter per desiliter (mg/dL), kemudian dinilai berdasarkan kategori Normal yaitu kurang dari 150 mg/dL, kategori Batas tinggi yaitu 150-199 mg/dL, kategori Tinggi yaitu 200-499 mg/dL, dan kategori Sangat tinggi, yaitu Lebih dari 500 mg/dL. Kadar trigliserida tinggi dan sangat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Kadar trigliserida yang mendekati angka 1000 mg/dL berisiko menyebabkan peradangan pankreas atau pankreatitis. Oleh sebab itu, penting untuk seseorang menjaga pola makan dan menjalani gaya hidup sehat untuk menurunkan trigliserida. Dikutip dari berbagai sumber, cara mencegah trigliserida yaitu:
1. Mengonsumsi lemak sehat
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, seperti kacang-kacangan, gandum utuh, buah apel, pir, dan alpukat, serta ikan salmon. Selain itu, ganti penggunaan minyak sayur dengan minyak zaitun atau minyak kanola.
2. Membatasi konsumsi gula dan makanan berbahan dasar tepung
Gula dan makanan yang terbuat dari tepung adalah jenis karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh.
3. Membatasi konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol merupakan jenis minuman tinggi kalori dan gula, sehingga berisiko meningkatkan kadar trigliserida.
4. Berolahraga secara teratur
Lakukan olahraga setidaknya 30 menit tiap hari. Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik.
5. Berhenti merokok
Merokok selain dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, juga diduga dapat meningkatkan trigliserida.
Trigliserida tinggi dapat terdeteksi melalui tes trigliserida pada pemeriksaan darah. Tes ini merupakan bagian dari cek kolesterol atau profil lemak. Pemeriksaan profil lemak sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 4-6 tahun sekali untuk memantau kadar lemak, yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Untuk mendapatkan hasil tes yang akurat, pasien dianjurkan berpuasa selama 8-12 jam sebelum pengambilan darah.
WINDA OKTAVIA