Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perlukah Vaksin Booster untuk Mencegah Campak?

Para dokter mengingatkan vaksin campak yang sudah diberikan bertahun-tahun lalu sekarang sudah tak efektif lagi sehingga perlu vaksinasi ulang.

5 Maret 2025 | 17.46 WIB

Vaksin campak. TEMPO/Yosep Arkian
Perbesar
Vaksin campak. TEMPO/Yosep Arkian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin campak menjadi topik yang banyak dibahas di Amerika Serikat saat ini menyusul wabah campak di negara itu. Hingga awal Maret 2025 sudah tercatat 164 kasus di seluruh negara menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Virus campak sangat menular pada yang belum pernah terinfeksi atau divaksin dengan peluang penularan mencapai 90 persen. Akan tetapi, kebanyakan dokter mengingatkan vaksin campak yang sudah diberikan bertahun-tahun lalu sekarang sudah tak efektif lagi sehingga perlu vaksinasi ulang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Vaksin campak sendiri pertama kali dikenalkan pada 1968. Tiga tahun kemudian, vaksin MMR (cacar, gondong, dan campak) pun diluncurkan untuk melengkapi perlindungan terhadap tiga penyakit akibat virus itu. Setelah 20 tahun diluncurkannya vaksin MMR, pada tahun 2000 campak disebut nyaris tak pernah muncul lagi di AS. 

"Rekomendasi standar dari otoritas kesehatan seperti CDC adalah dua dosis vaksin MMR. Buat kebanyakan orang, dua dosis ini memberikan kekebalan untuk jangka lama, 97 persen efektif melawan campak," jelas kontributor medis Fox News, Dr. Nicole Saphier, pada 2 Maret 2025.

Siapa Lagi yang Butuh Vaksin?

Pertanyaan apakah ada kelompok lain yang perlu disuntik vaksin campak tergantung beberapa faktor, seperti riwayat vaksinasi, usia, dan status kesehatan, kata Saphier. "Orang dewasa yang sudah dua kali divaksin ketika kecil, pada dasarnya Anda tak ada masalah kecuali jika masuk ke kelompok rentan, seperti tenaga medis atau habis bepergian ke daerah wabah, sehingga perlu diberi vaksin booster," ujar dokter di New York itu.

Menurutnya, orang yang lahir sebelum 1957 punya kekebalan alami terhadap campak karena sudah terpapar sebelum ada vaksin. "Orang dewasa yang divaksin campak antara 1963-1968 perlu memeriksa lagi riwayat vaksinasi untuk memastikan vaksin jenis apa yang mereka terima. Jenis vaksin saat itu berasal dari virus yang dimatikan yang kurang efektif dibanding vaksin dengan virus yang dilemahkan," kata Saphier.

Penelitian menunjukkan level antibodi menurun seiring waktu namun kasus campak jarang terjadi pada orang yang sudah dua kali divaksin, jelas Saphier, sehingga mereka tak perlu vaksin booster. Namun jika ragu boleh melakukan pemeriksaan kadar antibodi. Vaksin MMR sendiri mengandung virus hidup dan tak bisa diberikan pada ibu hamil atau orang dengam masalah imun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus