Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki jam biologis tubuh secara alami, atau yang dikenal dengan nama ritme sikardian. Pada dasarnya, ritme sirkadian merupakan siklus yang mengatur tubuh untuk bangun dan tidur selama 24 jam. Lantas, bagaimana jam alami tubuh ini terbentuk dan bekerja bagi tubuh?
Hampir semua makhuk hidup memiliki irama kehidupan yang sesuai dengan perputaran waktu selama 24 jam. Melansir dari National Institute of General Medical Sciences, irama ini disebut sebagai ritme sikardian, yang bekerja secara alami. Ritme sirkadian mengatur perubahan fisik, mental, dan perilaku tubuh mengikuti siklus 24 jam.
Irama sikardian yang memiliki pusat kontrol di suprachiasmatic nuclei (SCN). Bagian SCN akan menghasilkan sinyal yang dikirimkan ke bagian otak lain guna mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi yang mengatur proses mengantuk dan terjaga. Oleh sebab itu, keberadaan ritme sikardian mempengaruhi tubuh dalam merespons kondisi terang dan gelap.
Utamanya, irama atau ritme sikardian ini mengatur perihal tidur di waktu gelap dan beraktivitas pada siang hari. Sebagaimana dijelaskan dalam eprints.umm.ac.id, untuk memengaruhi tidur, hormon melatonin dan kortisol berperan penting terhadap ritme sikardian. Hormon melatonin menyebabkan rasa kantuk dan menurukan suhu tubuh. Level melatonin tertinggi berlangsung pada tengah malam.
Sementara itu, hormon kortisol juga berperan guna membentuk glukosa dan mengaktifkan anti-stress dan anti-inflamasi dalam tubuh. Ritme sikardian juga mengatur beberapa metabolisme tubuh. Aktivitas metabolisme tubuh itu, antara lain fluktuasi denyut jantung, tekanan darah, sekresi hormon, temperatur metabolisme tubuh, penampilan, dan perasaan tubuh,
Ritme sirkadian bagi tubuh berperan sangat penting. Ritme sikardian memengaruhi kemampuan kognitif tubuh, seperti kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Apabila ritme sirkadian terganggu, maka bisa menyebabkan lahirnya berbagai penyakit, seperti obesitas, insomnia, diabetes tipe 2, dan kencing manis. Daya tahan tubuh juga semakin menurun karena produksi protein yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Selain itu, kesehatan mental dapat terganggu apabila ritme sikardian tidak terjaga dengan baik. Pergantian mood secara drastis merupakan indikasi ringan atas kerusakan jam biologis.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Sering Terjadi Setelah Penerbangan Jauh, Apa itu jet Lag?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini