Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Indonesia menunjukkan satu dari tiga penduduk dewasa mengalami obesitas, dua dari lima kolesterol tinggi, dan satu dari sembilan menderita diabetes melitus. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pun memperkenalkan layanan kesehatan berbasis inovasi sebagai layanan unggulan terbaru melalui Clinical Research Unit (CRU) yang mengintegrasikan teknologi genomik untuk menangani penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan nutrisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut inisiatif tersebut bagian dari implementasi program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi). Menurutnya, inovasi ini menjadi langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju era kedokteran presisi, mendukung deteksi dini, dan manajemen penyakit melalui pendekatan berbasis data genomik. Menkes menjelaskan kesehatan metabolik sangat penting karena penyakit metabolik, seperti diabetes melitus dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, dan kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hal ini menjelaskan mengapa penyakit tersebut meningkat di Indonesia. Dunia kedokteran terus melakukan penelitian dan melahirkan inovasi untuk mendukung pengelolaan kesehatan masyarakat," katanya, Senin, 23 Desember 2024.
Menurutnya, teknologi genomik telah mengubah cara memahami kesehatan dan penyakit, serta menjadi kunci masa depan kesehatan. Dia menilai hal itu sama seperti penemuan rontgen dan radiasi di awal abad ke-20 yang merevolusi ilmu kedokteran.
“Saya minta teman-teman di RSCM memastikan bahwa hasil penelitian tidak hanya menjadi publikasi ilmiah tetapi juga dikembangkan menjadi layanan konkret bagi masyarakat,” pesan Budi.
Transformasi kesehatan
Direktur Utama RSCM, Supriyanto, menjelaskan layanan genomik ini merupakan realisasi komitmen RSCM dalam menjalankan arahan Kementerian Kesehatan, yaitu transformasi kesehatan.
“Inovasi ini menunjukkan komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia melalui penelitian dan inovasi kesehatan,” ujarnya.
Dia menyebutkan layanan unggulan yang diluncurkan meliputi Tes Familial Hiperkolesterolemia untuk membantu mendeteksi jenis kolesterol tinggi yang diturunkan secara genetik akibat mutasi gen yang mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Kemudian, Tes Farmakogenetik untuk membantu dokter menentukan pengobatan yang lebih tepat untuk kebutuhan pasien dari sisi efektivitas pengobatan, dosis obat, hingga risiko efek samping.
"Tes Nutrigenomik membantu dokter merancang diet personal untuk mencegah dan mengelola kondisi seperti obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi berdasarkan profil genetik pasien," paparnya.
Dia berharap dengan hadirnya layanan ini, masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan berbasis teknologi terkini yang lebih efektif dan personal.
Pilihan Editor: 5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan