Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian bayi prematur dan bayi lahir dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) cukup tinggi. Bayi prematur sendiri merupakan bayi yang lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu, sedangkan bayi yang dikatakan memiliki berat badan rendah ialah yang di bawah 2500 gram saat dilahirkan. Untuk mengurangi tingginya angka tersebut, terdapat perawatan yang dinamakan metode kangguru.
Disarikan dari rsud.temanggungkab.go.id, metode kangguru atau Kangaroo Mother Care ialah kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi. Metode merawat bayi baru lahir ini dapat menghangatkan si buah hati, bahkan meningkatkan durasi tidur dan menstabilkan tanda vital bayi.
Baca : Cara Melakukan Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Prematur
Dikutip dari simdos.unud.ac.id, metode kangguru pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota sebagai salah satu alternatif bagi perawatan bayi berbobot rendah yang telah melewati masa krisis, tapi masih membutuhkan perawatan khusus untuk pertumbuhannya.
Perawatan metode kanguru diilhami oleh cara seekor kangguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur. Bayi dalam posisi tegak (upright) atau prone hanya memakai popok dan penutup kepala didekap di antara payudara ibu, bersentuhan kulit dengan kulit, dada dengan dada.
Selain karena praktiknya yang murah, mudah, dan bisa dilakukan di rumah, perawatan metode kangguru juga mempunyai banyak manfaat bagi ibu dan bayi, berikut beberapa diantaranya :
1. Stabilisasi suhu tubuh bayi
Panas tubuh ibu akan berpindah secara konduksi melalui kontak kulit dari dada ibu ke kulit tubuh bayi, sehingga bayi akan tetap dalam kondisi hangat. Selimut atau penutup tubuh ibu dan bayi juga diharapkan dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dari suhu lingkungan sekitarnya.
2. Stabilisasi laju denyut jantung
Penelitian menggunakan alat monitor kontinyu, menemukan bahwa selama perawatan metode kangguru, frekuensi denyut jantung bayi relatif stabil dan konstan dibandingkan bayi yang dibiarkan dalam box.
3. Stabilisasi pernapasan dan saturasi oksigen
Berdasarkan hasil penelitian, metode kangguru dapat menjaga kestabilan saturasi oksigen. Hal ini dapat disebabkan posisi bayi yang tegak, sehingga dipengaruhi gravitasi bumi dan ekspansi paru-paru lebih maksimal dengan demikian proses ventilasi dan perfusi lebih kuat.
4. Pengaruh terhadap berat badan dan pertumbuhan
Pertumbuhan badan, dapat meningkat selama perawatan dengan metode kangguru. Hal ini terjadi karena bayi dalam keadaan rileks, beristirahat dengan posisi yang menyenangkan mirip dengan posisi dalam rahim, sehingga kegelisahan bayi berkurang dan tidur lebih lama.
5. Pengaruh terhadap tingkah laku bayi
Pada bayi yang dirawat dengan metode kangguru, respon bayi prematur yang belum mampu menyeleksi atau mengurangi pengaruh lingkungan terhadap dirinya seperti ketika mengetuk inkubator maka frekuensi jantung meningkat, pernafasan menjadi lebih cepat dan warna kulit berubah dari merah menjadi kebiruan, respon ini tidak terjadi apabila kita mengetuk punggung bayi perlahan pada saat dilakukan metode kangguru.
6. Pengaruh terhadap kejadian infeksi
Peneliti melaporkan bahwa pada perawatan dengan inkubator lebih sering terjadi infeksi berat dibandingkan perawatan dengan metode kangguru. Hal ini tampaknya disebabkan flora normal kulit ibu lebih aman bagi bayi prematur yang mendapat ASI dibandingkan organisme yang resisten terhadap antibiotik yang terdapat di rumah sakit.
ANNISA FIRDAUSI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini