Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Disgeusia kondisi ketika seseorang mengalami gangguan indra pengecap. Kondisi ini menyebabkan makanan rasa apa pun menjadi tak enak dalam mulut. Mengutip Cleveland Clinic, disgeusia merupakan gangguan mengecap rasa makanan, misalnya hanya berubah hanya asin, asam, manis. Sedangkan kondisi saat lidah tak bisa merasakan makanan sama sekali, yakni ageusia.
Disgeusia
Merujuk publikasi Prevention in Clinical Oral Health Care, disgeusia menyebabkan kondisi abnormal lidah untuk merasakan makanan. Kondisi ini bisa dalam waktu lama atau hanya jangka pendek tergantung penyebabnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gangguan kesehatan yang rentan menyebabkan disgeusia, antara lain infeksi mulut dan saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan, masalah asam lambung GERD, diabetes, Alzheimer, Parkinson dan bell’s palsy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prosedur medis seperti kemoterapi dan konsumsi obat-obatan seperti antiinflamasi, diuretik, antihipertensi, antimikrob dan allopurinol juga rentan mempengaruhi kondisi itu. Konsumsi obat mengakibatkan xerostomia atau kurang produksi air liur yang menyebabkan berkurang stimulasi penerima rasa. Kebersihan mulut juga mempengaruhi disgeusia. Gejala yang dirasakan saat mengalami disgeusia tiap orang berlainan, merujuk Cleveland Clinic.
1. Makanan rasanya enak terkadang terasa busuk.
2. Makanan yang manis atau asin tidak lagi terasa
3. Semua makanan terasa seperti logam atau pahit
4. Ada rasa dalam mulut, meskipun belum atau tidak makan apa pun
Ageusia
Kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa secara total atau ageusia bisa terjadi karena beberapa kondisi kesehatan. Kondisi ini bisa dialami semua usia. Walaupun begitu, ageusia hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu dan sedikit orang yang mengalami ageusia permanen.
Kondisi yang bisa menyebabkan ageusia seperti terinfeksi Covid-19, radang tenggorokan, periodontal (penyakit gusi), flu, sinusitis, dan infeksi kelenjar ludah. Pengobatan kanker, penyakit neurologis, obesitas, diabetes, merokok, dan xerostomia yang menyebabkan disgeusia juga bisa juga berakibat ageusia. Obat tiroid dan yang mengandung lithium juga dapat mempengaruhi ageusia.
Gejala yang mungkin dirasakan saat mengalami ageusia selain tak bisa membedakan rasa juga nafsu makan turun, tekanan darah tinggi (hipertensi), hidung tersumbat, terdapat masalah pada mulut, dan alergi.
Sama halnya dengan disgeusia untuk mengobati dan mencegah ageusia tergantung penyebabnya. Misalnya seseorang yang mengalami ageusia akibat flu, indra pengecap akan kembali berfungsi saat penyakit itu sembuh. Untuk mengurangi risiko ageusia sebaiknya mengurangi atau berhenti merokok juga tetap menjaga kebutuhan cairan tubuh (terhidrasi). Menjaga kebersihan mulut agar tidak mudah terinfeksi penyakit.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.