Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sebab Kaum Urban Suka Minum Es Kopi Susu

Es kopi susu kini menjadi salah satu minuman yang sangat digemari oleh kaum urban, apalagi yang harganya terjangkau. Simak alasannya.

1 Oktober 2019 | 14.53 WIB

Kopi susu. coolmags.net
Perbesar
Kopi susu. coolmags.net

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kedai kopi menjamur, dan minuman berkafein ini semakin banyak dibeli orang, terutama mereka yang ingin berkumpul bersama teman sambil bersantai. Dan es kopi susu termasuk minuman yang disukai kaum urban dengan alasan manis dan murah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semua orang suka susu dan manis, kalau minum yang pahit-pahit lebih baik makan permen. Makanya, kenapa penjualan terbesar kita adalah Kopi Kenangan Mantan (es kopi susu), enggak usah itu deh, tapi 90 persen adalah yang ada susunya karena memang kopi susu lebih gampang dinikmati daripada kopi hitam, easy kan?" kata CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata saat Hari Kopi Sedunia di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Edward juga menjelaskan harga segelas es kopi susu lokal yang rata-rata dijual sebesar Rp 18 ribu dianggap sangat pas di kantong orang Indonesia sehingga lebih bersahabat dibanding kopi merek internasional.

"Saya rasa bukan Kopi Kenangan saja tapi semua brand kopi susu. Saya lihat ini friend in penetration karena dulu sebelum zaman kopi susu, semua tahu harga kopi Rp 40 ribu dan sekarang dengan kopi susu menjamur, standarnya Rp 18 ribu atau di bawah 20 ribu. Americano kita Rp 15 ribu, tentunya kita bersama brand teman-teman yang lain friend in penetration gitu," jelas Edward.

Ilustrasi es kopi susu. Tempo/Francisca Christy Rosana

Edward bersama timnya juga pernah melakukan sebuah riset bersama Nielsen bahwa penggemar es kopi susu tidak hanya dari kalangan milenial tetapi juga orang tua.

"Dulu kita pikir market kita itu milenial tapi setelah melakukan riset justru kita malah populer sampai dengan usia 50 tahun. Seperti yang saya bilang tadi, kalau kita tidak hanya untuk milenial tapi juga untuk semua masyarakat, semua umur, gender, dan status ekonomi," ujar Edward.

Tren kopi susu sendiri sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga Asia Tenggara, namun dengan nama yang berbeda. "Mereka suka kopi susu juga. Mereka semua minumnya kopi tiam, kopi, susu dan krimer sebenarnya sama saja. Bedanya kalau di kita pakai gula aren," kata Edward.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus