Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara telah melonggarkan aturan wajib memakai masker sejak tahun 2022 lalu. Namun penggunaan masker masih diwajibkan pada beberapa kegiatan pada ruangan tertutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah tidak mewajibkan masyarakat untuk mengenakan masker terkait dengan kasus Covid-19 yang melorot. Akan tetapi masih diperlukan pada kelompok-kelompok tertentu seperti lansia dan orang sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seberapa efektif penggunaan masker dalam pencegahan penularan Covid-19?
Mengutip Timesofindia.indiatimes.com, terdapat sebuah studi baru yang mengkaji tentang efektivitas tindakan fisik dalam mengontrol penyebaran Covid-19.
Tinjauan ini diterbitkan dalam Cochrane Review, A Systematic Review of Research in Health Care and Health Policy atau Tinjauan Sistematis Penelitian dalam Perawatan Kesehatan dan Kebijakan Kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah virus pernapasan seperti flu, SARS, dan Covid-19 yang paling banyak menginfeksi hidung, tenggorokan dan paru-paru dapat dihentikan melalui intervensi fisik. Tindakan fisik yang dilakukan meliputi:
- mencuci tangan,
- tidak menyentuh mata atau hidung atau mulut,
- bersin atau batuk ke siku dan tidak secara terbuka,
- menyeka permukaan dengan disinfektan,
- menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi,
- jarak fisik minimal 1 kaki dan
- memakai masker atau sarung tangan atau baju pelindung.
Dalam studi ini, dilakukan analisis terhadap 78 penelitian yang dilakukan di berbagai negara, serta tempat-tempat spesifik. Negara yang dituju adalah negara berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi.
Sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di rumah sakit, sekolah, rumah, kantor, pusat penitipan anak, dan komunitas selama periode non-epidemi influenza, pandemi influenza global H1N1 pada tahun 2009, epidemi influenza musim hingga 2016, dan selama pandemi COVID-19.
Untuk mengetahui apakah tindakan fisik ini benar-benar efektif dalam mengendalikan penyebaran penyakit, studi terkontrol acak pada tindakan fisik ini dipelajari. “Kami tertarik pada berapa banyak orang dalam penelitian yang terkena infeksi virus pernapasan, dan apakah tindakan fisik memiliki efek yang tidak diinginkan,” kata para peneliti.
Benarkah memakai masker tidak efektif?
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tindakan fisik seperti memakai masker tidak memiliki kontribusi yang signifikan dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
“Kami tidak yakin apakah memakai masker atau respirator N95/P2 membantu memperlambat penyebaran virus pernapasan berdasarkan penelitian yang kami nilai. Program kebersihan tangan dapat membantu memperlambat penyebaran virus pernapasan,” tulis para peneliti dalam temuan studi tersebut.
Dalam sepuluh penelitian yang dilakukan di komunitas, para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan tidak memakai masker, “memakai masker mungkin membuat sedikit atau tidak ada perbedaan dalam banyak orang yang terjangkit penyakit mirip flu atau penyakit mirip Covid”.
Penelitian ini menemukan juga bahwa memakai masker, bahkan respirator N95 atau P2 sekalipun tidak berpengaruh signifikan terhadap pengurangan orang yang menderita flu atau Covid-19 yang dikonfirmasi oleh tes laboratorium.
Bagaimana manfaat penggunaan masker?
Walaupun hasil menunjukkan penggunaan masker tidak memiliki efek yang besar, tetapi terdapat fakta menarik dalam tinjauan yang dilakukan sebelum adanya Covid-19. Faktanya, ketika penularan dan peredaran virus tidak sekuat itu, maka banyak orang memilih untuk tidak memakai masker mereka dengan baik.
Penelitian lain menunjukkan bahwa masker dapat secara signifikan mengurangi tingkat penularan Covid-19, terutama di lingkungan dalam ruangan yang sempit. Pakar kesehatan juga masih mengimbau masyarakat untuk terus memakai masker karena kasus Covid masih dilaporkan, meski dalam jumlah yang sedikit.
Selain itu, badan kesehatan dunia atau WHO menyetujui bahwa pemakaian masker dapat mengurangi penyebaran penyakit pernapasan dalam masyarakat dengan mengurangi jumlah partikel menular yang dapat dihirup atau dihembuskan.
WHO juga menyarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
- menghindari ruang ramai,
- menjaga ventilasi ruangan dengan baik,
- menjaga jarak fisik dari orang lain,
- menjaga kebersihan tangan sebagai prioritas, dan
- tutupi mulut atau hidung dengan siku ketika batuk atau bersin.
PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan editor : Cegah Penularan Flu Burung dengan Pola Hidup Sehat dan Bersih
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.