Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sedot Lemak di Usia Senja

Mereka yang berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi dibanding yang muda.

8 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Mereka yang berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi dibanding yang muda.
Perbesar
Mereka yang berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi dibanding yang muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Aktivis sosial Ratna Sarumpaet, 69 tahun, membuat geger pekan lalu. Mengaku dipukuli orang, ternyata ia menjalani operasi plastik. Foto-foto yang menunjukkan wajah Ratna terlihat memar dan bengkak itu tersebar di media sosial dan menjadi viral. Ia mengaku telah berbohong. Yang sebenarnya terjadi bukanlah penganiayaan, melainkan operasi sedot lemak sehingga menyebabkan memar dan bengkak pada wajahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dokter spesialis bedah plastik Theddeus Octavianus Hari Prasetyono mengatakan operasi sedot lemak atau liposuction memiliki risiko lebih besar untuk pasien yang berusia lanjut, seperti Ratna, dibanding yang masih muda, karena faktor degeneratif. Theddeus mencontohkan, pasien berusia lanjut yang sudah mengkonsumsi obat pengencer darah ada kemungkinan mengalami perdarahan pada saat operasi dan pasca-operasi. Ada juga kemungkinan gangguan pada penyembuhan luka operasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini juga bisa terjadi di operasi lainnya, hanya risikonya meningkat pada mereka yang berusia lanjut," katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Pada umumnya, kata Theddeus, pasien yang akan menjalani operasi sedot lemak harus melakukan serangkaian tes, seperti pemeriksaan laboratorium, pengecekan fungsi jantung, pengecekan fungsi paru-paru dan juga ginjal. Ia menambahkan, calon pasien juga diimbau untuk tidak merokok, setidaknya selama dua minggu sebelum operasi. Jika hal itu tidak dilakukan, risiko terjadi komplikasi akan semakin besar.

Bagi Theddeus, pasien haruslah berkonsultasi dengan dokter yang akan menanganinya. Ia bahkan menyatakan tidak mungkin seorang yang berniat menjalani sedot lemak bisa segera disetujui untuk melakukannya dalam sesi konsultasi yang pertama. Ia berujar, ada sejumlah tahapan evaluasi yang harus dilewati.

Menurut dia, masyarakat harus memahami operasi sedot lemak dilakukan untuk membantu seseorang memperoleh lekuk tubuh yang lebih baik. Hal inilah yang kadang sering disalahartikan sebagai cara mengatasi kegemukan. "Bisa saja, tapi tidak ideal," kata dia.

Theddeus menjelaskan, pasien bisa segera pulang jika operasi sudah selesai dilakukan. Kendati begitu, pasien harus memakai pakaian khusus yang memberikan efek tekanan atau yang disebut pressure garment. Pakaian tersebut dipakai dalam masa-masa penyembuhan awal, yaitu selama tiga pekan. "Tapi, kalau mau mandi, bisa dilepas."

Dokter spesialis kulit dan kelamin Laksmi Duarsa mengatakan operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian tubuh mana saja akan menghasilkan efek yang sama sesudahnya. Efek itu berupa nyeri, lebam, dan bengkak selama 4-5 hari atau terkadang bisa sampai 2-3 pekan.

Laksmi menyatakan sebaiknya pasien operasi bedah plastik tidak terlalu aktif bepergian untuk sementara. Alasannya, ditakutkan ada infeksi pada bekas operasi. Ia juga menyarankan agar pasien operasi bedah plastik berolahraga setelah masa pemulihan selesai. "Agar terisi elastisitas kulitnya, apalagi yang berusia lanjut kurang elastis kulitnya," ujarnya, pekan lalu.

Selain berolahraga, menurut Laksmi, pasien bisa mencoba melanjutkan operasi plastik dengan tujuan menarik kulitnya agar kencang kembali. Kendati begitu, ia menyarankan agar hal itu dilakukan dengan menunggu masa pemulihan terlewati.

Laksmi mengungkapkan, mereka yang melakukan operasi sedot lemak berasal dari berbagai macam usia, dari yang berusia 25-30 tahun hingga 50 tahun ke atas. Mereka merupakan orang-orang yang ingin memiliki penampilan lebih baik di usia masing-masing.

Menurut Laksmi, bagian tubuh yang paling sering menjadi sasaran operasi sedot lemak adalah perut, paha, pipi, lengan, dan di bagian punggung dekat tulang belikat. Senada dengan Theddeus, Laksmi juga menyarankan agar pasien berkonsultasi lebih dulu dengan dokter yang menanganinya. "Agar (hasilnya) sesuai harapan." DIKO OKTARA


Demi Lekuk Tubuh Idaman

Ada sejumlah hal yang bisa Anda lakukan sebelum memutuskan menjalani operasi sedot lemak:

1. Kenali apa yang Anda inginkan. Ketahui kebutuhan Anda untuk menjalani operasi sedot lemak.

2. Anda yang berminat menjalani operasi sedot lemak harus mencari informasi-informasi yang bisa dipercaya.

3. Pilihlah dokter yang tepat dan memiliki keahlian di bidangnya. Dalam hal operasi sedot lemak, umumnya adalah dokter spesialis bedah plastik atau dokter spesialis kulit dan kelamin.

4. Konsultasikan rencana Anda dengan dokter yang Anda pilih.

5. Sadari bahwa operasi sedot lemak adalah untuk membantu membentuk lekuk tubuh menjadi lebih baik.

6. Apresiasi tubuh Anda. Jika mengalami kegemukan, ada baiknya Anda menurunkan berat badan dengan berolahraga lebih dulu. Dengan demikian, ketika bentuk tubuh Anda telah ideal, Anda bisa menjaganya dan tidak kembali ke bentuk semula

SUMBER: WAWANCARA | DIKO OKTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus