Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Permainan lato-lato yang sedang viral dan digandrungi anak-anak hingga remaja ternyata punya sejarah yang panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum dikenal dengan nama lato-lato, kadang ditulis latto-latto mulanya permainan ini disebut clacker balls di Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1960-an, warga Amerika kecanduan dengan permainan ini.
Baca : Sederet 4 Fakta Menarik Mainan Anak Latto-latto: Permainan yang Sedang Trending
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, permainan tersebut dinilai berbahaya karena bisa melukai wajah atau tangan anak yang memainkannya dan orang-orang di sekitarnya. Sehingga pemerintah Amerika Serikat untuk melindungi masyarakatnya memberi larangan clacker balls pada 1970-an.
Saat itu, mainan ini berbahan kaca atau kayu yang jika pecah, serpihannya dapat melukai mata. Kasus inilah yang memicu penarikan dan pelarangan lato-lato dari peredaran.
Mainan Anak yang Berbahaya
Saat itu, clacker balls masuk dalam kategori permainan anak yang berbahaya dan pemerintah membatalkan pengiriman sebanyak 50.000 clacker balls. Kebijakan ini didukung oleh sejumlah organisasi dan aktivis yang mendorong pencegahan kebutaan.
Meski demikian, rupanya clacker balls telah dikenal dan diekspor ke seluruh dunia. Pada tahun 1970-an, Italia yang menjadikan clacker balls alias lato-lato ebagai kompetisi.
Ditahun 2022 ini, clacker balls kembali digemari dan dikenal sebagai lato-lato di Indonesia hingga dijadikan sebagai kompetisi di sejumlah daerah. Meski penggantian bahan lato-lato dari kaca dan kayu telah diganti menjadi plastik, tidak mengurangi potensi bahaya karena bisa membuat bengkak apabila terkena bolanya.
Cara Bermain yang Benar dan Aman
Untuk mengurangi bahaya, ikuti cara bermain lato-lato yang benar dan aman dilansir dari PyfaHealth.
- Posisikan lato-lato dengan seimbang.
- Tempatkan area tengah tali lato-lato di antara jari tangan.
- Pastikan dimainkan dengan jari tangan yang paling nyaman.
- Gerakkan tangan hingga lato-lato saling beradu dan menghasilkan suara secara terus menerus.
- Untuk pemula, sebaiknya menggerakkan lato-lato secara perlahan.
MALINI
Baca juga : Psikolog UGM Minta Sekolah Fasilitasi Hobi Siswa Main Lato-lato