Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Selain Minum Air Putih, Cegah Batu Ginjal Kambuh dengan Cara Ini

Batu ginjal masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia. Cegah batu ginjal kambuh dengan ini.

5 Agustus 2020 | 13.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Batu ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Batu ginjal masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat di Tanah Air. Salah satu jenis yang paling umum diderita itu adalah batu ginjal berukuran besar atau sering disebut tanduk rusa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi pasien batu ginjal tanduk rusa adalah 0,6 persen. Itu berarti, sekitar lebih dari 50 ribu masyarakat Indonesia mengalami masalah kesehatan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski bisa diobati lewat operasi, batu ginjal tanduk rusa rentan dialami kembali. Dokter Spesialis Urologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ponco Birowo mengatakan bahwa kemungkinan kambuhnya penyakit batu ginjal mencapai 50 persen dalam kurun waktu lima tahun.

“Kalau sudah pernah kena (batu ginjal tanduk rusa), setelah lima tahun itu kesempatan kena lagi sangat bisa terjadi, sekitar 50 persen lah,” katanya dalam webinar bertajuk Teknik operasi untuk Menghancurkan Batu Tanduk Rusa Ginjal tanpa Radiasi pada Rabu, 29 Juli 2020.

Lantas, tindak pencegahan apa yang bisa dilakukan untuk menghindari kambuhnya penyakit batu ginjal tanduk rusa tersebut? Ponco pun menjelaskan lima tips diantaranya.

  1. Banyak minum air putih
    Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa pasien yang telah sembuh dari batu ginjal wajib mengkonsumsi banyak air putih. Setidaknya, dua hingga 2,5 liter per hari. Namun, ini juga bisa bertambah jumlahnya yang disesuaikan dengan kondisi dan aktivitas harian.

    “Kalau cuacanya panas terik atau aktivitasnya banyak di bawah matahari, asupan cairan harus lebih banyak lagi. Tujuannya untuk menghindari dehidrasi, memenuhi kebutuhan tubuh kita yang memang paling banyak adalah air, juga menghindari banyak risiko penyakit akibat kekurangan cairan tubuh, termasuk batu ginjal," katanya.

  2. Menjaga pola makan
    Ponco menjelaskan bahwa pasien batu ginjal yang telah sembuh diharuskan lebih cerdas dalam memilih makanan. Pertama, ia mengimbau agar mereka membatasi konsumsi protein hewani seperti jeroan lantaran ini sangat mempengaruhi fungsi ginjal dan kadar hormon yang berhubungan dengan fungsi ginjal.

    Menghindari konsumsi garam berlebih juga disarankan Ponco. “Garam umumnya disimpan pada ginjal. Dalam kondisi tertentu, Ini berisiko untuk membesar dan membentuk batu-batu yang besar dan berat di dalam ginjal. Jadi usahakan satu sendok teh per hari saja,” katanya.

  3. Batasi konsumsi alkohol
    Alkohol memiliki sifat diuretik sehingga membuat peminumnya sering buang air kecil. Ponco mengatakan bahwa hal tersebut buruk bagi kesehatan dan meningkatkan risiko batu ginjal lantaran sering buang air berkaitan erat dengan dehidrasi hingga penurunan fungsi ginjal. “Ada baiknya untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi alkohol bila sebelumnya sudah pernah mengalami batu ginjal. Cukup satu atau dua gelas saja, jangan lebih agar ginjal tetap sehat,” katanya.

  4. Senantiasa berolahraga
    Olahraga sangatlah penting bagi kesehatan fisik Anda. Tidak hanya untuk mencegah risiko kekambuhan batu ginjal saja, namun untuk menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan. “Menambah aktivitas fisik dengan intensitas sedang minimal 150 menit per minggu atau intensitas berat minimal 75 menit per minggu, sangat baik untuk dilakukan,” katanya.

  5. Rutin melakukan check up
    Menurut Ponco, sangat penting bagi mantan pasien batu ginjal untuk melakukan check up setiap satu tahun sekali. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut penting guna mendeteksi lebih dini kemungkinan kambuh agar segera ditangani.

    “Kalau bisa, check up enam bulan sekali. Tapi satu tahun sekali minimal tidak papa. Tujuannya untuk memastikan batu ginjalnya tidak tumbul lagi, atau kalaupun muncul bisa segera diberi obat saja, tidak perlu sampai operasi,” katanya.

    SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus