Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat merasa haus tubuh memberi isyarat untuk kebutuhan keseimbangan cairan dalam tubuh, misalnya tersebab dehidrasi, dikutip dari Verywell Health. Adapun kondisi sering haus padahal sudah terlalu banyak minum menandakan gejala polidipsia.
Apa Itu Polidipsia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polidipsia sebutan medis untuk rasa haus yang ekstrem. Biasanya dikaitkan dengan kondisi saluran kemih menjadi sering buang air kecil. Tubuh merasa selalu ingin mengganti cairan yang hilang saat buang air kecil.
Penyebab lainnya misalnya konsumsi makanan tinggi garam atau mengonsumsi obat yang menyebabkan mengeluarkan banyak cairan. Poliuria juga bisa diartikan kondisi seseorang buang air kecil terlalu sering yang tidak normal yang menyebabkan polidipsia.
Polidipsia bisa menjadi tanda atau gejala awal diabetes mellitus dan diabetes insipidus. Diabetes melitus menyebabkan polidipsia karena kadar gula darah menjadi terlalu tinggi dan menyebabkan rasa haus, meskipun telah mengonsumsi banyak cairan. Adapun diabetes insipidus ketika kadar cairan tubuh tidak seimbang. Meskipun telah minum banyak air, tubuh masih ingin terus minum banyak cairan.
Gejala Polidipsia
Mengutip Healthline, gejala yang paling kentara rasa sangat haus setelah minum banyak cairan. Buang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak, kisaran lebih dari 5 liter sehari juga bisa menjadi gejala polidipsia. Rasa kering yang terus-menerus di mulut juga menandakan gejala polidipsia.
Ada juga gejala polidipsia yang diakibatkan kondisi lain seperti diabetes. Gejala yang timbul dari kondisi ini biasanya merasa lapar secara tidak normal, penglihatan buram, mudah kelelahan, penurunan berat badan yang tidak normal, penyembuhan luka atau infeksi yang lambat.