Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan ramadan merupakan salah satu momen untuk mempromosikan kuliner Indonesia. Hal ini disadari benar oleh Kafi Kurnia, Managing Director, Peka Consult, Inc, yang membuat menu-menu sajian khas buka puasa ala Indonesia dengan bahan baku dari Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia punya tradisi makan enak, apalagi di bulan ramadan, bukan makin kurus, tapi tetep gemuk," kata Kafi, dalam acara bertajuk 'bahan-bahan Amerika Serikat dalam Kuliner Ramadan', yang diselenggarakan bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kafi Kurnia, Managing Director, Peka Consult, Inc, Rabu, 9 Mei 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar
Menurutnya, Indonesia memiliki takdir kejayaan di dunia kuliner. Hanya Indonesia yang mempunyai jenis-jenis sambel yang sangat komplek. Krupuk pun, tidak ada negara di dunia yang memiliki portfolio krupuk sehebat Indonesia. Nasi goreng Indonesia, disebut Kafi sudah mendunia dan ini salah satu takdir kejayaan kuliner Indonesia yang bisa dibanggakan masyarakat Indonesia di dunia.
"Sekarang ini, ahli kuliner banyak menyebut hal yang bisa dikembangkan lebih jauh adalah martabak. Kita ini memilik seni kuliner luar biasa, kita juga punya warisan resep dan teknik memasak yang superior. Contohnya pepes dan kita punya teknik memasak dengan kendil," kata Kafi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kafi gencar melakukan eksplorasi masakan Indonesia menggunakan bahan baku dari Amerika Serikat, mulai dari buah-buah kering sampai sayur-mayur. Eksplorasi ini sama sekali tidak mengubah rasa makanan khas Indonesia, sebaliknya membuat rasanya semakin enak. Beberapa hidangan ramadan khas Indonesia yang dikolaborasikan dengan bahan baku dari Amerika Serikat adalah martabak yang menggunakan cokelat toblerone, nutela dan ovaltine.
Foto 
