Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zaha Hadid adalah sinonim arsitektur futuristik. Dari bangunan putih yang melekuk bak ombak di Heydar Aliyev Cultural Center, di Baku, Azerbaijan, hingga Dongdaemun Design Plaza di Seoul yang berbentuk mirip kapal luar angkasa. Semuanya merupakan hasil imajinasinya. Baja dan kaca menjadi ciri khas Hadid, yang bakal menerima Royal Gold Medal 2016 dalam bidang arsitektur.
Zaha Hadid adalah perempuan pertama yang dikalungi medali itu dalam 167 tahun terakhir. Royal Gold Medal merupakan gelar resmi dari Kerajaan Inggris dalam bidang arsitektur. Medali ini diberikan kepada para tokoh yang dianggap punya pengaruh signifikan terhadap perkembangan arsitektur. "Zaha Hadid adalah kekuatan besar dan hebat dalam bidang arsitektur yang dikenal luas secara global," ujar Presiden RIBA, Jane Duncan, seperti dimuat situs asosiasi itu pada akhir bulan lalu.
Duncan menggolongkan desain Hadid sebagai eksperimental, teliti, dan sangat sulit. "Rancangannya beragam, dari perabotan, alas kaki, hingga mobil. Seluruhnya dihormati dan diinginkan oleh banyak label dan warga dunia," kata dia.
Hadid sendiri berkomentar singkat soal anugerah ini. "Saya sangat bangga menerima Royal Gold Medal dan bisa menjadi perempuan pertama yang mendapatkannya," ujar dia. Menurut Hadid, banyak arsitek perempuan yang bagus belakangan ini. "Terkadang, tantangan yang ada besar sekali."
Lahir di Bagdad 64 tahun lalu, perjalanan karier Hadid tak mudah. Memulai praktek arsitektur sejak 1979 di London setelah bekerja untuk arsitek Belanda, Rem Koolhas, Hadid tak pernah mendapatkan proyek yang prestisius hingga 1993.
Kantor pemadam kebakaran untuk produsen furnitur Vitra di Jerman merupakan salah satu proyek perdana yang berhasil ia wujudkan. Desainnya yang nyeleneh dan-sesuai dengan karakter Hadid-futuristik sempat membikin para pemadam kebakaran ngambek dan tak mau menggunakan kantor itu. Setahun kemudian, karyanya urung dibangun. Sebab, penyandang dana Cardiff Bay Opera House di Inggris tak jadi mengucurkan fulusnya setelah desain Hadid disebut jelek oleh sebagian media di Inggris.
Proyek besar perdana anak Mohammad Hadid, pemimpin Partai Demokrat Progresif Irak, ini baru terwujud pada 2010. Evelyn Grace Academy, sebuah gedung sekolah menengah karya Hadid, dibangun di daerah Brixton. Bentuknya yang kotak-kotak, sedikit miring, dan tumpang-tindih mirip huruf Z diganjar Stirling Prize. Ini merupakan penghargaan yang diberikan untuk bangunan terbaik di Inggris setiap tahun.
Sejak itu, berbagai macam proyek mengalir mendatangi Hadid. Dari gedung opera di Guangzhou, museum di berbagai negara, stadion, hingga pabrik mobil. Semua rancangan Hadid bisa dibilang eksperimental dan seakan tidak berasal dari bumi.
Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga kepincut oleh karyanya. Ridwan, arsitek dari University of California Berkeley, meminta Hadid merancang gedung kesenian terbesar Indonesia di Cikutra, Bandung. "Saya titip standar internasional tapi budaya Jawa Barat harus kuat," ujar Ridwan. "Kalau tidak ada halangan, tim bekerja pada akhir Desember."PUTRA PRIMA PERDANA | THE GUARDIAN | BBC | ARCHITECTURE.COM
Zaha Mohammad Hadid
Lahir: Bagdad, 31 Oktober 1950
Pendidikan: American University, Beirut, Lebanon (sarjana matematika), Architectural Association School, London.
Karya-karya :
Penghargaan :
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo