Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sering Mengalami Lelah? Ini Cara Mengatasinya

Meskipun tidur cukup, lelah masih bisa terjadi karena aktivitas atau penyakit medis yang mengganggu kegiatan sehari-hari.

16 Desember 2024 | 02.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dr. Shannon Sullivan, spesialis pengobatan tidur di Universitas Stanford, memiliki cara untuk mengidentifikasi dan mengobati sumber lelah yang dapat membantu menjadi lebih baik.

“Ini adalah bagian dari pengobatan dengan banyak harapan,” katanya, seperti diwartakan dalam cnalifestyle.

Adapun, cara mengatasi kelelahan yang sering dialami sebagai berikut:

Meninjau Kebiasaan Tidur

Dr. Sullivan menyampaikan, cara pertama yang harus dilakukan adalah meninjau kebiasaan tidur, seperti “Apakah Anda baru-baru ini menyimpang dari jadwal tidur normal Anda?” atau “Apakah kamu pernah stres?” Pastikan seseorang mendapatkan minimal 7 jam tidur setiap malam. Bahkan, beberapa orang lain membutuhkan lebih banyak dari 7 jam tidur. Selain itu, cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Menurut Dr. Sullivan, sama seperti tidur siang balita, tidur orang dewasa akan lebih baik ketika konsisten.

Jika terbiasa minum kopi pada sore atau segelas anggur pada malam, lewati saja kebiasaan ini. Selain itu, seseorang juga harus menghindari bermain ponsel atau ngemil tepat sebelum tidur. Semua aktivitas ini dapat menurunkan kualitas tidur. Waktu makan juga dapat membuat perbedaan kualitas tidur. Makan malam sebaiknya diselesaikan minimal 2-3 jam sebelum tidur. Sebab, kualitas tidur memengaruhi kelelahan sehari-hari.

Kesulitan tidur yang menyebabkan kelelahan juga dapat diatasi dengan memeriksa atau mengunjungi dokter. Dr. Kara Dupuy-McCauley, seorang ahli paru dan spesialis obat tidur di Mayo Clinic, menyampaikan, dokter dapat membantu meningkatkan kebiasaan tidur. Dokter juga akan menanyakan tentang gejala, catatan medis, dan riwayat kesehatan keluarga untuk memahami apakah ada hal lain yang dapat menguras energi.

Penanganan sesuai Gejala Gangguan Tidur

1. Insomnia

Sekitar 30 persen orang dewasa di seluruh dunia mengalami kesulitan tertidur atau tetap tertidur (atau keduanya) yang membuat merasa gelisah dan tidak dapat fokus. Insomnia dapat ditangani sesuai penyebabnya. Namun, dalam banyak kasus, terapi perilaku kognitif bisa lebih efektif daripada pengobatan untuk penderita insomnia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Sleep Apnea

Sleep apnea obstruktif terjadi ketika otot-otot tenggorokan runtuh saat tidur, menghalangi aliran udara, dan menyebabkan napas berhenti secara berkala. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala, sementara yang lain mungkin mendengkur, bangun dengan terengah-engah, atau mengantuk pada siang hari. Dokter dapat mendiagnosis kondisi tersebut dengan perangkat yang dapat dikenakan di rumah dan perawatan dengan mesin CPAP sering menjadi efektif.

3. Sindrom kaki gelisah

Gangguan ini ditandai dengan perasaan tidak nyaman di kaki dan dorongan untuk menggerakkannya. Gejala cenderung lebih buruk pada malam dan dimulai setelah tenang untuk beristirahat sehingga sulit tidur. Kondisi ini juga memegaruhi fisik yang menjadi lelah dalam berkegiatan sehari-hari. Menurut Dr. Dupuy-McCauley, gejala gangguan ini dapat ditangani dengan memijat kaki dan mengurangi atau menghindari alkohol serta kafein. Selain itu, mengobati kekurangan zat besi juga dapat membantu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus