Angka kematian ibu hamil di Indonesia sungguh merisaukan. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995, dari setiap 100 ribu kelahiran hidup, ada 373 ibu meninggal. Ini berarti, Indonesia adalah "juara pertama" di wilayah Asia Tenggara. Posisi kedua ditempati Vietnam?yang lebih miskin ketimbang Indonesia?dengan angka kematian ibu hamil 120 per 100.000 kelahiran hidup.
Pekan lalu, persoalan angka kematian ibu hamil kembali mengemuka dengan Kampanye Suami Siaga (siap, antar, jaga) di Kuningan, Cirebon, Jawa Barat. Wilayah ini memang layak dipilih sebagai sorotan kepedulian keselamatan ibu hamil. Alasannya, Cirebon mencatat 420 ibu meninggal dari 100.000 kelahiran hidup, yang berarti jauh melampaui angka kematian ibu hamil nasional.
Menjulangnya angka kematian, menurut Sri Hermiyanti, Kepala Sub-Direktorat Kandungan dan Kebidanan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, antara lain karena kurangnya kepedulian keluarga. Akibatnya, faktor penentu keselamatan ibu hamil?deteksi kelainan kehamilan, penyediaan sarana transportasi, dan pelayanan medis yang memadai?jadi terabaikan. Tak jarang pula muncul kelambatan pengambilan keputusan, misalnya bedah caesar, kala ibu hamil dalam kondisi kritis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini