ANAK laki-laki kembar siam Chang Chung-jen dan Chang Chung-yi
dari Taiwan lahir dengan tulang panggul yang berdempet, kaki
tiga dan kemaluan cuma satu. Mereka adalah kembar Siam ke 13
dengan penderitaan paling gawat yang pernah dikenal dunia sampai
sekarang. Tiga operasi pemisahan sudah pernah dilaksanakan untuk
menolong anak anak kembar ini. Satu berhasil. Satu gagal.
Sedangkan yang ketiga hanya seorang dari kembar itu yang hidup.
Chang Chung-jen dan Chang Chung-yi yang berumur 2 tahun 8 bulan
itu 11 September lalu menjalani operasi di National Taiwan
University Hospital, Taipeh. Jutaan penduduk Taiwan mengikuti
jalannya operasi yang berlangsung 12 jam dan disiarkan televisi
setempat.
Beberapa hari sebelum operasi, 300 penduduk Taipeh dan beberapa
kota lainnya datang menyumbangkan darah golongan O mereka, sama
seperti darah yang dikandung si kembar. Orang-orang Amerika yang
berada di sana juga menyumbangkan darah. Uang sumbanganpun
mengalir.
Operasi pemisahan berjalan dalam empat tahap masing-masing 3
jam. Pertama kali sebuah dari tiga kaki mereka terpaksa
"dicopot" karena ternyata tidak berfungsi. Lantas tulang panggul
mereka dibedah dan kedua anak itu masing-masing hanya memiliki
sebuah kaki. Si Chung-yi bernasib baik karena dialah yang
mendapatkan organ kelamin dan anus.
Setelah terpisah masing-masing memiliki sebuah kandung kemih,
usus, hati dan limpa. Si Chung-yi pula yang memiliki sepasang
ginjal, sedangkan saudara kembarnya hanya sebuah saja. Dan lebih
kecil lagi.
Operasi pemisahan berlangsung dari jam 7 pagi dan berakhir jam 7
malam. Pada tahap pertama ahli penyakit anak dan tukang bedah
yang berjumlah 36 orang "membuka" perut si kembar yang juga
bersatu. Para dokter menemukan hati si kembar saling tindih
menindih. Dengan sangat hati-hati organ itu dipisahkan dalam
tempo 20 menit. Kemudian mereka membelah usus besar menjadi dua
bagian. Bagian atas diberikan pada Chung-yi sedangkan bagian
bawah menjadi milik Chung-jen.
Selama operasi berlangsung Chung-jen mendapat simpati yang lebih
besar dari masyarakat, karena selain dia hanya memiliki sebuah
ginjal, organ kemaluannya pun jauh tidak sempurna dibandingkan
dengan saudara sedempetnya. Chung-jen memang memiliki 2 buah
pelir tapi tak mungkin melakukan hubungan sex karena
satu-satunya penis ternyata hanya jadi milik Chung-yi. Sekalipun
demikian Chung-jen yang masih punya buah pelir lengkap itu bisa
mendapatkan keturunan dengan jalan insiminasi.
Ani-Ana
Setelah operasi ternyata Chung-jen juga yang harus berhadapan
dengan penderitaan yang terparah. Sehari setelah operasi
badannya demam sampai 38,2ø dan jantungnya berdentam terus sampai
220 kali per menit. Untung hari-hari berikutnya keadaan itu
membaik. Sampai berita ini ditulis si kembar Siam dari Taiwan
masih bertahan hidup. "Aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk
membesarkan anak-anakku ini kalau misalnya mereka bisa pulang
tanpa peralatan kedokteran," ujar ayah si kembar, Chang
Yi-sheng, 29, pedagang kaki lima.
Andai si kembar yang sudah dipisahkan itu bisa pulang dari rumah
sakit dan dibesarkan dengan kaki palsu, maka dokter-dokter
Taiwan telah memberikan sumbangan yang berarti untuk ilmu
kedokteran di Asia. Amerika Serikat sendiri bulan Mei lalu
berhasil memisahkan Elisa dan Lisa dari Ogden, Utah. Si kembar
cewek ini saling dempet di kepala. Untung otaknya tidak bersatu,
hingga dokter bisa memisahkan mereka dalam sebuah operasi yang
berlangsung 16« jam.
Indonesia sendiri? Lumayan. September lalu tim dokter di RS
Cipto Mangunkusumo berhasil memisahkan kembar Siam Maria
Goretti Ani dan Maria Immaculata Ana dari desa Ruang Koe,
Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Keduanya masih saling dempet di
perut. Prestasi yang sama juga pernah dibuat tahun 1959 oleh
para dokter di RS Cipto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini