Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Simak, 5 Kebiasaan Salah dalam Mencuci Pakaian

Ada lima hal yang sering salah dilakukan masyarakat dalam hal mencuci pakaian. Apa saja lima hal itu?

2 Desember 2017 | 16.36 WIB

Ilustrasi mencuci pakaian. ism.com
Perbesar
Ilustrasi mencuci pakaian. ism.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar bahwa celana jin harus sering dicuci agar senantiasa bersih? Faktanya, celana jin tidak perlu terlalu sering dicuci jika tidak benar-benar kotor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tips mencuci pakaian seperti itu sering kita dengar. Namun nyatanya tidak semuanya dapat benar-benar membantu mempermudah Anda dalam mencuci pakaian. Lalu apa sajakah tips mencuci yang ternyata salah? Baca: Sulit Lakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja, Simak Tips ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Mencuci Pakaian Berbahan Jins Harus Setiap Hari?

Pakaian yang sudah dipakai sebaiknya segera dicuci dan jangan digunakan kembali sebelum dicuci. Namun ini tidak berlaku bagi pakaian berbahan jin. Pakaian berbahan jin sebaiknya tidak perlu terlalu sering dicuci. Selain mengakibatkan bahan jin semakin longgar dan pudar warnanya, juga dapat merusak serat bahan.

Namun jika Anda termasuk orang yang gemar kebersihan maka sebaiknya jangan tumpahkan terlalu banyak sabun cuci untuk membersihkannya. Selain itu, pastikan Anda mencuci bagian dalam pakaian berbahan denim, bukan bagian depannya agar warnanya tidak cepat memudar. Anda juga harus mencucinya di air dingin dan dikeringkan secara alami. Baca: Faktor Kecerdasan Anak Tidak Hanya Berhitung, Intip 7 Lainnya

2. Lebih Banyak Detergen Lebih Bersih?

‘Ingin pakaian lebih bersih? Tuangkan detergen lebih banyak.’ Anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Memang detergen berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang ada di pakaian namun jika menuangkan terlalu banyak detergen justru akan menyebabkan residu dari detergen tersisa pada pakaian Anda.

Lalu bagaimana membersihkan pakaian yang terlalu kotor tanpa meninggalkan residu detergen? Sesegara mungkin Anda bersihkan sebelum noda menempel permanen di pakaian tersebut. Pastikan pula sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci, pakaian yang ternoda sudah diberi detergen dan dikucek terlebih dahulu sampai memudar.

3. Campurkan Pemutih dan Detergen Agar Pakaian Lebih Bersih?

Untuk membersihkan pakaian putih jangan memasukkan produk pemutih pakaian bersamaan dengan detergen. Memasukkan bersamaan merupakan ide buruk karena pemutih yang mengandung klorin bisa mengganggu detergen melaksanakan tugasnya sehingga pakaian Anda tidak akan bersih atau putih. Baca: Obesitas pada Balita Bisa Sebabkan Kaki Bengkok

Agar mendapat hasil maksimal, sebaiknya beri jeda antara pemberian detergen dan pemutih. Biarkan pakaian terlebih dahulu dibersihkan oleh detergen sekitar 5 sampai 10 menit. Setelah itu tambahkan pemutih cair. Jika Anda ingin pakaian lebih putih, Anda bisa tambahkan satu sendok baking soda selain pemutih pada cucian Anda.

4. Air Panas Dapat Membunuh Kuman pada Pakaian?

Mencuci pakaian dengan air panas sebenarnya tidak dapat membunuh kuman. Sebaliknya akan menyebarkan kuman ke seluruh mesin cuci. Jika Anda ingin mencuci pakaian seseorang yang sedang sakit maka sebaiknya beri desinfektan pada cucian seperti pemutih pakaian, minyak pinus, atau desinfektan yang mengandung phenolic yang akan membersihkan pakaian sekaligus mesin cuci Anda.

5. Pengeringan Suhu Tinggi Menyebabkan Pakaian Menyusut?

Penyusutan pakaian tidak sepenuhnya salah suhu panas pada pengering. Biasanya itu disebabkan terlalu lama meletakkan pakaian pada mesin pengering atau salah mengatur suhu air ketika di mesin cuci sehingga dapat menyebabkan pakaian menyusut. Oleh karenanya, penting untuk mengecek label perawatan pakaian agar pakaian Anda bisa lebih tahan lama.

TABLOID BINTANG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus