Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Simak, Ini Efek Samping Donor Darah dan Cara Mengatasinya

Orang yang mendonorkan darahnya dapat mengalami beberapa efek samping yang biasanya bersifat sementara. Berikut beberapa efek samping donor darah.

5 Maret 2022 | 12.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas mengambil darah pendonor saat donor darah di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Minggu, 20 Februari 2022. Donor darah tersebut dilakukan untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta untuk menjaga ketersediaan stok darah, mengingat kebutuhan stok darah di PMI DKI menurun selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan, kebutuhan darah PMI DKI Jakarta per hari mencapai 800 kantong darah. Sementara kebutuhan darah saat normal di Jakarta antara 1.000-1.200 kantong darah per hari. Untuk memenuhi stok darah, PMI DKI Jakarta berupaya berkolaborasi dengan semua elemen untuk melakukan kegiatan donor darah. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Donor darah dapat membantu menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan. Selain itu donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor, seperti kesehatan fisik dan emosional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, orang yang mendonorkan darahnya juga dapat mengalami beberapa efek samping yang biasanya bersifat sementara. Berikut beberapa efek samping donor darah:

  • Memar dan nyeri

Dilansir dari Medical News Today, setelah selesai donor darah kemungkinan pendonor akan mengalami memar kecil di tubuhnya karena pendarahan di bawah permukaan kulit. Ini reaksi normal dan akan hilang dengan sendirinya, biasanya dalam kurun waktu 1 minggu. Selain itu, pendonor juga dapat merasakan sakit atau nyeri di area bekas suntikan jarum yang mungkin terdapat pembengkakan kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Bloodworks Northwest, sebuah organisasi nirlaba, menerapkan kompres untuk membantu meringankan rasa sakit dan pembengkakan. Bloodworks menyarankan kompres dingin empat kali sehari selama 20 menit selama 2 hari pertama. Setelah itu, dapat menerapkan kompres hangat, empat kali sehari selama 20 menit. Kompres dapat meringankan kelembutan sampai rasa sakit hilang. Jika orang memiliki rasa sakit yang parah atau bertahan lama, hubungilah dokter segera.

  • Pendarahan ringan

Orang mungkin mengalami pendarahan kecil setelah donor darah akibat suntikan jarum. Untuk membantu mencegah hal ini, pendonor dapat membiarkan perban terpasang selama minimal 4 jam setelah donor darah.

Jika area suntikan berdarah lagi, dapat melakukan penekanan di area tersebut selama 2 hingga 5 menit dan membiarkan perban tetap terpasang selama 4 jam lebih lanjut.

  • Kelelahan dan pusing

Timbul rasa lelah, pusing atau mual setelah donor darah dapat terjadi. Hal ini karena penurunan sementara tekanan darah. Jika pendonor merasakan ingin pingsan, mereka bisa duduk dan meletakkan kepala di antara lutut sehingga lebih rendah dari jantung. Berbaring dengan kaki ditinggikan juga dapat membantu mencegah pingsan. Jika gejala tidak membaik, segeralah hubungi dokter.

Untuk mengisi kembali cairan dalam tubuh, orang perlu minum air dan cairan lainnya sebelum dan sesudah donor darah. Selain itu, pendonor harus menghindari alkohol selama 24 jam sebelum dan sesudah donor darah.

Dilansir dari Healthline, beberapa efek samping dari donor darah itu biasanya hilang dalam waktu 24 jam. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara untuk meminimalkan efek samping tersebut seperti minum banyak cairan dan makan makanan seimbang selama 24-48 jam setelahnya.

Adapun makanan yang dapat meningkatkan asupan zat besi seseorang yang hilang setelah donor darah seperti daging merah, bayam, jus dan sereal kaya zat besi. Namun, kemungkinan terjadi efek samping yang lebih parah, meskipun jarang terjadi seperti tekanan darah rendah, kontraksi otot, kesulitan bernapas, pingsan, muntah dan kejang.

Efek ini lebih cenderung terjadi pada pendonor darah yang lebih muda, berat badan yang kurang, dan individu yang melakukan donor darah untuk pertama kalinya. Selain itu, beberapa penelitian mengklaim donor darah dapat mengurangi kinerja atletik karena efeknya pada kadar zat besi dan sistem kardiovaskular dan pernapasan. Namun penelitian pada 2019 menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengkonfirmasi hal ini.

WILDA HASANAH

Baca juga: Ini Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus