Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donor darah dapat membantu menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan. Selain itu donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor, seperti kesehatan fisik dan emosional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, orang yang mendonorkan darahnya juga dapat mengalami beberapa efek samping yang biasanya bersifat sementara. Berikut beberapa efek samping donor darah:
- Memar dan nyeri
Dilansir dari Medical News Today, setelah selesai donor darah kemungkinan pendonor akan mengalami memar kecil di tubuhnya karena pendarahan di bawah permukaan kulit. Ini reaksi normal dan akan hilang dengan sendirinya, biasanya dalam kurun waktu 1 minggu. Selain itu, pendonor juga dapat merasakan sakit atau nyeri di area bekas suntikan jarum yang mungkin terdapat pembengkakan kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Bloodworks Northwest, sebuah organisasi nirlaba, menerapkan kompres untuk membantu meringankan rasa sakit dan pembengkakan. Bloodworks menyarankan kompres dingin empat kali sehari selama 20 menit selama 2 hari pertama. Setelah itu, dapat menerapkan kompres hangat, empat kali sehari selama 20 menit. Kompres dapat meringankan kelembutan sampai rasa sakit hilang. Jika orang memiliki rasa sakit yang parah atau bertahan lama, hubungilah dokter segera.
- Pendarahan ringan
Orang mungkin mengalami pendarahan kecil setelah donor darah akibat suntikan jarum. Untuk membantu mencegah hal ini, pendonor dapat membiarkan perban terpasang selama minimal 4 jam setelah donor darah.
Jika area suntikan berdarah lagi, dapat melakukan penekanan di area tersebut selama 2 hingga 5 menit dan membiarkan perban tetap terpasang selama 4 jam lebih lanjut.
- Kelelahan dan pusing
Timbul rasa lelah, pusing atau mual setelah donor darah dapat terjadi. Hal ini karena penurunan sementara tekanan darah. Jika pendonor merasakan ingin pingsan, mereka bisa duduk dan meletakkan kepala di antara lutut sehingga lebih rendah dari jantung. Berbaring dengan kaki ditinggikan juga dapat membantu mencegah pingsan. Jika gejala tidak membaik, segeralah hubungi dokter.
Untuk mengisi kembali cairan dalam tubuh, orang perlu minum air dan cairan lainnya sebelum dan sesudah donor darah. Selain itu, pendonor harus menghindari alkohol selama 24 jam sebelum dan sesudah donor darah.
Dilansir dari Healthline, beberapa efek samping dari donor darah itu biasanya hilang dalam waktu 24 jam. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara untuk meminimalkan efek samping tersebut seperti minum banyak cairan dan makan makanan seimbang selama 24-48 jam setelahnya.
Adapun makanan yang dapat meningkatkan asupan zat besi seseorang yang hilang setelah donor darah seperti daging merah, bayam, jus dan sereal kaya zat besi. Namun, kemungkinan terjadi efek samping yang lebih parah, meskipun jarang terjadi seperti tekanan darah rendah, kontraksi otot, kesulitan bernapas, pingsan, muntah dan kejang.
Efek ini lebih cenderung terjadi pada pendonor darah yang lebih muda, berat badan yang kurang, dan individu yang melakukan donor darah untuk pertama kalinya. Selain itu, beberapa penelitian mengklaim donor darah dapat mengurangi kinerja atletik karena efeknya pada kadar zat besi dan sistem kardiovaskular dan pernapasan. Namun penelitian pada 2019 menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengkonfirmasi hal ini.
WILDA HASANAH
Baca juga: Ini Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Mental dan Fisik