Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Simak Plus Minus Diet Pescatarian dan Cara Mengatasinya

Meski punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, diet pescatarian memiliki kekurangan. Berikut ini penjelasannya.

18 Agustus 2021 | 14.32 WIB

ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Diet pescatarian atau pesco-vegetarian adalah diet vegetarian yang menyertakan ikan sebagai sumber protein tambahan. Meski disinyalir memiliki manfaat kesehatan, diet ini juga memiliki kekurangan. Apa saja plus minus diet pescatarian?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman Live Strong, Selasa, 16 April 2019, diet pescatarian mirip dengan diet mediterania yang bisa meningkatkan usia harapan hidup dan memiliki banyak manfaat lainnya. Diet ini bisa membuat tubuh lebih ramping dan meminimalisir risiko beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker payudara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Diet pescatarian melengkapi kekurangan diet vegetarian yang kurang nutrisi. Ini karena ikan yang dimakan utuh dalam diet pescatarian adalah sumber kalsium. Makanan laut juga mengandung vitamin D, vitamin B12, dan asam lemak omega-3 yang kurang dalam diet vegetarian.

Ikan dan makanan laut juga sangat kaya akan zat besi. Jean Jibrin, penulis The Pescatarian Plan, mengatakan bahwa 4 ons kerang hampir setara dengan setengah asupan zat besi yang direkomendasikan. Zat besi sendiri dirasakan kurang diperoleh dari diet vegetarian karena makanan nabati mengandung zat besi non-heme yang tidak diserap tubuh secepat zat besi heme dari makanan hewani.

Meski punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, diet pescatarian memiliki kekurangan. Ini karena beberapa ikan dapat mengandung merkuri yang tinggi dan bisa mengakibatkan kelemahan otot, gangguan keterampilan motorik halus, kehilangan penglihatan tepi, tremor, insomnia, sakit kepala, dan perubahan emosi.

Dewan Pertahanan Sumber Daya Nasional mengelompokkan ikan dan makanan laut ke dalam kategori-kategori berdasarkan kandungan merkurinya. Kategori merkuri terkecil bisa Anda makan sesuka hati, yaitu ikan teri, hering, mackarel Atlantik Utara, Pollock, sarden, udang, trout air tawar, cumi-cumi, udang karang, kerang, dan lele.

Kategori merkuri sedang bisa Anda makan maksimal enam porsi per bulan. Kategori ini meliputi ikan mas, cod, bass, mahi-mahi, lobster, kakap, dan cakalang atau tuna potongan kalengan.

Kategori merkuri tinggi bisa Anda makan paling banyak tiga porsi tiap bulannya, meliputi ikan halibut, bertengger laut, bass laut Chili, tuna albacore atau Yellowfin, dan makarel Spanyol. Sedangkan kategori merkuri tinggi harus Anda hindari, yaitu ikan kerapu, bluefish, king mackarel, hiu, dan orange roughy.

Bagaimana dengan ikan budidaya? Ikan budidaya belum tentu bebas merkuri karena ikan tersebut masih bisa menyerap merkuri yang mengendap di dalam air seperti halnya ikan liar. Untuk amannya, Anda bisa mengonsumsi ikan berukuran kecil karena ikan yang lebih kecil cenderung memiliki kandungan merkuri yang lebih sedikit daripada ikan berukuran lebih besar.

AMELIA RAHIMA SARI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus