Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

Meski sumber makanan hewani kaya protein, protein nabati pun baik untuk kesehatan secara umum. Berikut sumber yang sangat baik.

18 Februari 2024 | 19.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang sedang berusaha menambah asupan protein, daging bukan satu-satunya pilihan. Produk susu memang menjadi pilihan favorit. Namun di Amerika Serikat 90 persen warganya kurang makan makanan laut dan 50 persen tak cukup mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk-produk kedelai menurut Dietary Guidelines for Americans.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski sumber makanan hewani kaya protein, sumber nabati pun baik untuk kesehatan secara umum, kata pakar diet dan nutrisi Theresa Gentile, yang juga juru bicara Akademi Nutrisi dan Diet di negara tersebut. Ia mengambil acuan dari penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, yang menemukan rutin mengonsumsi protein nabati lebih banyak dari sumber hewani dan produk susu memiliki kesehatan mental lebih baik dan lebih sedikit masalah fisik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Produk nabati juga lebih baik bagi lingkungan. Menurut penelitian 2023 yang dimuat di Scientific Reports, protein nabati dan ikan paling baik bagi manusia dan lingkungan sementara protein dari daging mencatat skor nutrisi lebih rendah, lebih tinggi bagi risiko kesehatan, dan lebih buruk dampaknya bagi lingkungan karena emisi gas rumah kaca akibat produksinya.

Sumber protein nabati
Buat yang ingin menambah asupan protein, berikut sumber protein nabati yang dianjurkan, seperti dilaporkan USA Today.
-Polong-polongan
-Kacang kapri
-Lentil
-Selai kacang
-Kacang-kacangan dan biji-bijian
-Susu kedelai
-Tahu
-Tempe
-Quinoa

Makanan-makanan tersebut juga kaya serat, vitamin, dan mineral. Kacang-kacangan adalah sumber serat dan lemak sehat. Sumber protein nabati seperti sayuran hijau dan brokoli juga kaya antioksidan, vitamin K dan C. 

Polong-polongan seperti buncis dan kacang panjang tinggi serat, protein, zat besi, serta saripati resisten yang baik bagi kesehatan pencernaan karena tidak meningkatkan glukosa. Jenis kacang ini juga mengandung polifenol yang bertindak sebagai antioksidan dan bisa melindungi dari beberapa jenis kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus