Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika bukan termasuk yang rutin potong rambut setiap 8-12 minggu seperti yang dianjurkan para penata rambut, ada beberapa tanda yang menunjukkan sudah waktunya Anda ke salon. Namun jenis dan model rambut juga mempengaruhi kapan waktunya memangkas rambut. Contohnya rambut lurus, perlu lebih sering dipotong dibanding yang keriting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda memotong rambut. Berikut di antaranya, dilansir dari HuffPost.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rambut sudah melewati bahu
Buat yang terbiasa dengan rambut pendek, jika sudah melewati bahu berarti sudah waktunya ke salon. "Pemilik rambut pendek perlu ke salon setiap empat minggu untuk menjaga potongannya," kata Lauren Kunijo, salah satu pemilik salon Kenna Kunijo di Carolina Utara, Amerika Serikat.
"Jika senang dengan rambut pendek seperti potongan bob, Anda akan melihat tampilan yang berbeda setelah satu bulan," tambah penata rambut selebritas Annagjid Taylor.
Menderita migrain
Percaya atau tidak, rambut yang terlalu panjang bisa menyebabkan migrain, setidaknya menurut pemilik salon Yvey Valcin. "Tergantung teksturnya, rambut yang tebal dan lebat mungkin perlu lebih sering dipangkas karena rambut yang sangat berat bisa menyebabkan sakit kepala," tuturnya. Pendapat senada juga dilontarkan Kristina Maccaro, pemilik Love Lane Salon di New Jersey.
Susah menyisir rambut
"Jika merasa lebih sulit menyisir rambut dari biasanya, itu tandanya rambut perlu dipotong," ujar Taylor. Apalagi jika sudah mengoleskan minyak atau pelembut tapi masih sulit ditata, semakin jelas tandanya rambut perlu dipotong.
Waktu rambut kering setelah mandi tak sama
Tak semua orang tahu rambut yang basah seharusnya kering sekaligus. Jika tidak, itulah tanda perlu potong rambut. "Jika hanya ujung rambut yang kering terlebih dulu setelah mandi, itu tandanya ujung rambut tak bisa lagi mempertahankan kelembapan," papar Maccaro.