Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tekanan Sosial Bisa Merapuhkan Tulang

Kaum perempuan berusia lanjut yang hidup di bawah tekanan sosial lebih berpotensi mengalami pengeroposan tulang dan rentan patah tulang

14 Agustus 2019 | 05.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum perempuan berusia lanjut yang hidup di bawah tekanan sosial lebih berpotensi mengalami pengeroposan tulang dan rentan patah tulang (rapuh) ketimbang mereka yang menghabiskan masa tuanya dengan tenang. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Arizona, Tucson, Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam penelitian ini, para peneliti memantau 11.020 wanita pasca-menopause selama enam tahun. Selama masa tersebut, para peneliti memberikan tes kepadatan mineral tulang (bone mineral density atau BMD) secara periodik. Sembari memeriksa kesehatan tulang peserta, para ahli melakukan penilaian terhadap suasana hati, tingkat ketegangan sosial, serta kualitas interaksi dan fungsi sosial para peserta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari hasil pemeriksaan, para ahli menemukan setiap peningkatan satu poin dalam skor tekanan sosial yang dialami peserta berkaitan dengan berkurangnya kadar kepadatan mineral tulang sebesar 0,082 persen di area leher; 0,108 persen di pinggul; dan 0,069 persen di tulang belakang bagian bawah.

"Sebanyak satu dari dua perempuan lansia mengalami retak atau patah tulang karena berbagai faktor risiko yang menyebabkan keropos tulang," kata Shawna Follis, peneliti utama dalam tim Universitas Arizona yang melakukan penelitian ini, seperti dikutip dari Reuters, kemarin. "Kami menemukan bahwa stres sosial yang tinggi adalah salah satu faktor risiko yang meningkatkan kehilangan tulang pada wanita lanjut usia."

Pengurangan produksi estrogen selama menopause dan sesudahnya dapat memperlambat produksi jaringan tulang baru pada wanita. Seiring dengan waktu, proses ini menyebabkan penurunan BMD dan meningkatkan risiko osteoporosis. Tulang yang menipis akibat osteoporosis menjadi rapuh dan lebih mudah patah.

Beberapa penelitian sebelum ini juga berupaya mengungkapkan adanya hubungan antara osteoporosis dan kesehatan mental. Namun penelitian sebelumnya lebih berfokus pada bagaimana gangguan akibat penipisan tulang atau patah tulang mungkin berkontribusi terhadap gangguan mood, seperti depresi atau kecemasan, di kalangan lanjut usia.

Praga Utama

Praga Utama

Lulusan Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada 2011. Bergabung dengan Tempo di tahun yang sama sebagai periset foto. Pada 2013 beralih menjadi reporter dan saat ini bertugas di desk Wawancara dan Investigasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus