Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - FOMO atau fear of missing out adalah sikap kebanyakan orang sekarang yang takut ketinggalan sesuatu, terutama yang terobsesi di media sosial dan setiap aktivitas harus didokumentasikan. FOMO melibatkan persepsi atau keyakinan orang lain melakukan sesuatu yang lebih baik dan menyenangkan sementara Anda sendiri ketinggalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengalami FOMO sebenarnya wajar saja namun bisa juga berdampak negatif pada kepercayaan diri, harga diri, dan kebahagiaan. Siapa pun bisa mengalaminya, bahkan para terapis yang biasa memberi nasihat soal masalah mental dan psikologis pun bisa mengalaminya. Berikut cara mereka mengatasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengubah pola pikir
Menurut Erica Basso, psikoterapis dan pendiri Erica Basso Therapy, terkadang kita perlu mengubah pola pikir soal FOMO. Daripada berfokus pada hal-hal yang Anda lewatkan, pikirkan hal-hal yang telah Anda capai pada periode yang sama. ganti FOMO dengan JOMO atau joy of missing out alias bahagia karena ketinggalan sesuatu.
Tarik napas panjang
Tarik napas panjang jika merasa FOMO sudah menggerus ketenangan. "FOMO sering memicu respons stres tubuh, mengaktifkan sistem saraf simpatetik atau yang kita kenal sebagai respons lawan atau lari," tutur Israa Nasir, terapis dan pendiri Well.Guide, kepada HuffPost.
Tetapkan batasan
Ketika memikirkan FOMO, ingatkan diri kalau Anda tak harus menghadiri setiap acara atau undangan. Emma Giordano, terapis di Empower Your Mind Therapy, memastikan dirinya selalu menetapkan batasan karena sungguh tak realistis berharap melakukan semua yang ingin dilakukan, katanya. Contohnya saat teman mengajak jalan ketika Anda sedang bekerja, fokuslah pada tanggung jawab Anda dengan menetapkan batasan karena pekerjaan penting buat Anda.
Membiarkan diri mengalami FOMO
Di masyarakat yang selalu bergerak, terkadang ada manfaatnya juga membiarkan FOMO, kata Basso. Melawan pikiran yang cemas jelas tidak nyaman tapi hal ini juga bisa memberikan rasa peduli dalam mengeksplorasi perasaan.
Bersyukur
Selalu bersyukur juga cara untuk melawan FOMO. Nasir mengatakan ia selalu bersyukur untuk mengalihkan fokusnya dari sesuatu yang ia lewatkan dengan yang ia miliki saat ini.
Pilihan Editor: 6 Masalah yang Paling Sering Dikonsultasikan Gen Z ke Terapis