Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Terobosan untuk Bamrungna

Di bangkok berhasil mentransplantasikan penis seorang homo ke tubuh bamrungna yang penisnya rusak. rsu hasan sadikin pernah mengkaji cara tersebut. di kanada membuat penis dari tulang rusuk.

25 Juli 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JANTUNG dan ginjal biasa dicangkokkan, tapi penis? Sampai awal pekan lalu, hal itu terasa pelik, bahkan mustahil. Mendadak dari Bangkok Kamis pekan silam tercetus kabar bahwa tim dokter Rumah Sakit Polisi di sana berhasil melakukan transplantasi penis, mungkin yang pertama kali selama dunia terkembang. Dan faktor kebetulan ternyata banyak berperan. Kisahnya bermula dari seorang pria homoseks, yang sudah beberapa waktu menunggu kesempatan untuk menjalani operasi ganti kelamin. Ia sudah siap mental untuk berpisah dengan alat vitalnya, bahkan berniat menyumbangkan benda itu kepada siapa saja yang membutuhkannya. Aspirasi ini disalurkan lewat RS Polisi yang dipimpin oleh Mayjen Aree Charoenpong. Ternyata, ia tidak tidak perlu menunggu terlalu lama. Tersebutlah seorang prajurit Kovit Bamrungna, yang tergesa dibawa ke rumah sakit, tak lain karena penisnya hancur, dihantam istrinya yang pencemburu. Dari Samut, Provinsi Parakan, ia dilarikan ke Bangkok, satu jam setelah alat vitalnya rusak berat. "Transplantasi harus segera dilakukan, dibawah enam jam terhitung sejak luka di penis terjadi," ujar dr. Nit Chaiyakiat, ahli bedah, ketua tim operasi. Lebih jauh ia mengemukakan, transplantasi penis yang baru saja dilakukannya bukan pemindahan total. Bagian-bagian tertentu pada penis Bamrungna yang tidak rusak -- khususnya otot yang berkaitan dengan susunan saraf -- dipertahankan. Yang terutama diganti, bagian batang penis yang pecah akibat hantaman. Buah zakar Bamrungna untungnya tidak rusak total. Untuk penyambungan batang itu, penis yang ditransplantasikan, ditanam sampai sekitar dua sentimeter ke dalam tubuh. Setelah melakukan observasi intensif, Chaiyakiat berani menyimpulkan bahwa operasi transplantasi penis ini cukup memuaskan. Jaringan yang baru terlihat tumbuh di antara dua organ asing yang disambung. Penolakan tubuh, yang merupakan masalah utama transplantasi, sudah pula bisa diatasi dengan berbagai obat baru. Dikatakan oleh Aree Charoenpong, kasus Bamrungna mungkin sekali merupakan ikhtiar transplantasi penis yang pertama didunia, karena dalam ilmu kedokteran, usaha semacam ini belum dikenal. Khusus tentang ini, RS Polisi Bangkok sedang menyiapkan laporan untuk publikasi internasional. Kemungkinan transplantasi penis pernah dikaji di RSU Hasan Sadikin, Bandung, dua tahun lalu. Temu ilmiah itu berkaitan dengan kasus seorang remaja yang berkelamin ganda -- memiliki penis, sekaligus vagina. Ia, yang sebenarnya memilih menjadi laki-laki, harus menerima kenyataan, pilihan itu tak bisa dilaksanakan. Ilmu kedokteran -- seperti terungkap dalam seminar -- tak dapat menolong menormalkan alat vital yang dimilikinya. Panjang penis remaja berkelamin ganda itu cuma 2 sentimeter, dan diameternya hanya setengah sentimeter. Praktis, penis itu hanya perpanjangan klitoris. Kendati remaja itu -- yang namanya dirahasiakan sampai kini -- pada mulanya menolak, akhirnya menyerah juga. Ia bersedia menjalani operasi untuk menjadi wanita. Penisnya yang kecil "diklitoriskan", buah zakarnya yang cuma 1,5 X 1,5 sentimeter diangkat. Kulit biji kemaluan itu digunakan untuk menyempurnakan vaginanya. Maka, pendapat dr. Aree Charoenpong mungkin benar. Selain kasus di RS Hasan Sadikin, operasi transeksual yang dilakukan sampai kini membuktikan bahwa pembuatan penis, sejauh ini, belum dikenal. Di samping itu, operasi ganti kelamin yang bisa dilakukan baru sampai pada satu arah laki-laki menjadi wanita, seperti pada kasus Vivian Rubianti yang menghebohkan itu. Tapi mengubah vagina menjadi penis tampaknya masih berada di luar jangkauan manusia. Namun, percobaan di Bangkok itu ternyata bukan satu-satunya. Sebulan yang lalu, dua orang ahli urologi (saluran kencing) di Pusat Kesehatan Winnipeg, Manitoba, Kanada, telah berhasil pula menemukan cara pembuatan penis. Kedua dokter itu, dr. Reid Walters dan dr. Kenneth Murray, mengumumkan, pembuatan penis itu sudah dicobakan pada dua orang pria. Seorang berusia 16 tahun, dan seorang lagi, 28 tahun. Metode pembuatan penis ini jauh lebih sulit dari pencangkokan di Bangkok itu. Operasi pembenahan penis yang rusak terbatas pada penambalan dan pemindahan tanpa pembentukan -- sedangkan operasi yang di Kanada itu adalah membuat penis baru secara total. Menurut publikasi yang dikeluarkan Pusat Kesehatan Winnipeg, pembentukan penis itu dilakukan dengan mengambil potongan tulang rusuk yang lunak dan lembaran kulit lengan bawah -- dari tubuh penderita sendiri -- sepanjang 12 sentimeter. Pembentukannya dilakukan dengan menggulung lembaran kulit itu ke seputar tulang rusuk. Ujung tulang rusuk yang lunak dibiarkan menyembul dan dibentuk hingga menyerupai kepala penis. Agar kelamin buatan itu bisa tegang bagi keperluan hubungan seksual, ke dalam gulungan itu disusupkan tabung plastik yang sekaligus berfungsi sebagai saluran kencing. Proses selanjutnya adalah mentransplantasikan kelamin buatan itu ke selangkang di atas buah zakar. Penyambungan ini dilakukan seperti layaknya penambalan pada operasi plastik. Semua usaha memasang dan membuat penis artifisial ini mesti dibedakan dengan operasi alat vital untuk mengatasi impotensi yang sudah lama dilakukan -- juga di Indonesia. Kolonel (AL) dr. Fritz Kakiailatu, ahli urologi dan anggota tim dokter kepresidenan dari RS Gatot Subroto, adalah perintis usaha "memasang kegagahan" itu di Indonesia. Metodenya agak berbeda, yakni dengan menyelipkan alat bantu pada batang kelamin. Alat bantu itu berupa tabung lunak yang memiliki dua ruang berhubungan. Yang satu reservoir berisi air -- ditanamkan dekat buah zakar -- yang lain, ruang berbentuk silinder yang ditanamkan pada batang kelamin. Alat bantu itu dilengkapi tombol yang disembunyikan di buah zakar. Kenop ini berfungsi sebagai pompa dan pembuka kelep, agar air di kedua ruang bisa mengalir. Ketika sanggama akan dilakukan, kenop pada buah zakar dipencet dan air di reservoir mengalir masuk ke ruang silindris di batang kelamin. Ruang silindris yang terisi air itu memadat dan penis pun mengalami ereksi. Setelah persetubuhan selesai, kenop kembali dipencet. Pompa bekerja lagi mengisap air, agar kembali ke reservoir. Alat vital pun kembali lemas. Metode lain yang juga sudah diterapkan oleh dr. Fritz adalah dengan menanamkan semacam per yang bisa dibengkok-bengkokkan, Namun, karena sifatnya yang kurang alami -- ternyata sulit menyetel kegagahan penis -- alat bantu ini kurang disukai. Peminatnya, menurut Fritz, tak banyak. Ditinjau dari kepekaan -- faktor penting pada penis -- pembuatan penis, menurut dr. Fritz, sebenarnya usaha yang agak percuma saja, karena, seperti katanya, "Penis bikinan ini tidak mengandung saraf. Jadi, penis jenis ini tak memiliki kepekaan secara fisik." Soalnya, kelamin buatan itu tidak bisa menerima rangsangan secara fisik, hingga dengan sendirinya tak mungkin mengalami ejakulasi. Namun, diakui Fritz bahwa rangsangan seksual memang mempunyai unsur-unsur psikologis. Maka, kelamin buatan bisa saja menghasilkan kepuasan secara psikologis khususnya dalam arti timbal balik. Bagi partner seks, misalnya, fungsi penis bikinan bisa sama dengan penis alami. Menurut urolog kenamaan itu, dalam hal sensibilitas, penis hasil transplantasi ataupun penis buatan bisa sama dengan penis alami. "Asal tidak ada kerusakan saraf," katanya. Karena bisa terangsang secara fisik, penis-penis jenis ini bisa mengalami ejakulasi. Penis dengan "kegagahan artifisial", menurut Fritz, malah bisa lebih bagus, "Ketegangannya tidak terbatas, bisa bertahan selama partner masih menghendakinya." Jim Supangkat, Laporan Indrayati (Biro Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus